webnovel

Gangster Wanita Qiu Yichen

Translator: Wave Literature Redakteur: Wave Literature

Sekolah SMA Sheng Hua adalah sekolah swasta peringkat nomor satu untuk sekolah SMA di Kota Heng Yuan, untuk bisa masuk ke sekolah tersebut, para siswa harus memiliki nilai yang sangat bagus, atau latar belakang keluarga yang bagus pula.

Mo Shiyun termasuk orang yang mendapatkan nilai sangat bagus, dan Jian Yiling termasuk orang dengan latar belakang keluarga yang sangat bagus. 

Selain itu, seperti Kakak Jian Yiling, Jian Yunnao, termasuk ke dalam jenis siswa yang memiliki kedua-duanya, yakni nilai yang bagus dan latar belakang yang juga bagus.

Jian Yiling baru masuk SMA kelas 1, bulan September tahun ini dia baru masuk ke sekolah.

Tidak seperti Jian Yunnao dan Mo Shiyun yang masuk ke kelas unggulan, Jian Yiling adalah murid dari kelas abal-abal, dan merupakan murid peringkat terakhir.

Jian Yiling sampai di depan pintu depan kelas 1 nomor 8, sekarang di dalam kelas sudah ada banyak murid-murid. 

Semua orang melihatnya dengan tatapan terkejut, serta ekspresi yang tampak tidak percaya. 

Namun Jian Yiling tidak memperdulikan mereka, dia langsung berjalan masuk dan pergi ke tempat duduknya. 

Dia bisa melihat tempat duduknya yang penuh dengan barang-barang.

Dan barang yang sebenarnya miliknya malah sudah tidak ada dan menghilang.

Barang-barang milik Jian Yiling ternyata ada di dalam lemari belakang kelas, terlihat sangat berantakan.

Suasana di dalam kelas pun menjadi tegang dalma sekejap.

Penglihatan Jian Yiling tertuju pada mejanya.

Teman sebangkuknya dengan tegang menjelaskan, "Bukan, bukan aku, Kakak Qiu yang melakukannya! Kakak Qiu membawa orang dan melakukannya, aku mana berani!"

Bagi teman sebangkunya Jian Yiling, Kakak Qiu adalah orang yang sulit untuk dihadapi, dan Jian Yiling juga tidak bisa melakukan apapun.

Jian Yiling tahu siapa Kakak Qiu, dalam cerita novel, hubungan Kakak Qiu dan tokoh utama wanita Mo Shiyun lumayan dekat. Hubungan mereka sekarang, di waktu SMA ini, memang masih tidak terlalu baik. Tapi setelah lulus kuliah, Kakak Qiu pernah sangat setia membantu Mo Shiyun menyelesaikan beberapa masalah.

Mo Shiyun memiliki sikap dan sifat yang sangat baik dan pengeritan, dia adalah seorang wanita yang sangat mudah diajak bergaul.

Dari seorang putri pembantu sampai ke posisi terdepan, ada banyak orang yang membantunya di sepanjang jalan. 

Ketika baru saja membahas hal ini, orang yang sedang dibicarakan pun langsung datang.

Qiu Yichen mendapatkan sebuah informasi, dan segera membawa orang-orangnya serta beberapa teman sekelasnya pergi ke tempat Jian Yiling, lalu masuk dari pintu belakang kelas.

Begitu bertemu dengan Jian Yiling, dia langsung melangkah dengan cepat ke arahnya.

Qiu Yichen adalah wanita yang memiliki postur badan yang tinggi, rambut pendek dan wajah yang lebih lebar, serta fitur wajah yang biasa.

Satu telinganya terlihat memakai anting-anting, dan bisa dilepaskan kapan saja. Dia akan melepaskannya kalau ada guru yang datang, tapi kalau tidak ada guru, dia akan memasangnya lagi, dia benar-benar bandel dan nakal.

Semua murid yang ada di dalam kelas otomatis mundur dan memberi jarak, mereka tidak berani mengganggu kepala gangster ini.

Teman sebangku Jian Yiling langsung pindah ke samping dengan ekspresi ketakutan dan tegang. 

"Jian Yiling, kamu benar-benar tidak tahu malu ya! Kamu sudah melukai kakakmu, tapi kamu masih berani datang ke sekolah? Apa kamu tidak punya hati nurani? Mau sampai kapan lagi kamu akan mengelak!"

Wajah Jian Yiling tidak menunjukkan ekspresi apapun, sama seperti ketika Jian Yunnao yang memarahinya, dia tetap terlihat tenang dan tidak membalas. Tatapan matanya tampak tenang dan dingin.

"Siapa yang memberitahumu bahwa aku mendorongnya?"

Pertanyaan tersebut pasti tidak akan ditanyakan oleh Jian Yiling yang dulu.

Jian Yiling yang dulu masih berusia sangat muda, dan dituduh serta dibenci. Dia tidak bisa bersuara dan bertanya kepada mereka tentang masalah ini.

"Siapa yang memberitahumu kalau kamu yang sudah mendorongnya? Semua orang di sekolah sudah tahu kalau kamu yang mendorongnya!"

"Apakah mereka semua melihatnya menggunakan mata kepala mereka sendiri? Apa ada yang punya bukti?"

Nada bicara Jian Yiling terdengar tenang saat dia mengucapkannya kata per kata. Dia tidak berteriak, tetapi menanyakan pertanyaan yang sangat logis, dan membuat Qin Yichen tidak tahu bagaimana menjawabnya.

Qiu Yichen berpikir dengan teliti, semua orang di sekolah mengetahui kalau Jian Yiling yang mendorong Jian Yunnao, tetapi benar-benar tidak ada orang yang mengatakan kalau dia melihat kejadian itu dengan mata kepalanya sendiri.

Tetapi Qin Yichen tidak ingin dirinya terlihat seperti orang bodoh karena Jian Yiling, "Kamu jangan mengira karena tidak ada saksi, lantas kamu bisa lepas dari kecurigaan!"

"Phak…"

Tangan kanan Jian Yiling memukul meja yang ada di dalam kelas dengan nyaring, membuat semua orang terkejut dengan suara tersebut, dan mereka semua terdiam serta mendengarkan dengan jelas.

Kemudian Jian Yiling mengambil sebuah pisau yang ada di dalam tasnya dengan tangan kirinya.