Ketika Serigala Abu-abu dan Bayangan Satu melihat bangunan yang ada di depan, mereka mendapatkan firasat buruk. Kenapa dekorasi bangunan itu sangat mirip dengan rumah bordil? Apakah... itu memang rumah bordil?
Ketika Serigala Abu-abu mengingatnya, bibirnya gemetar. Raut wajahnya tampak aneh. Dia ingin berbicara tetapi wajah Tuan terlihat penuh harap. Dia pun diam dan menatap Dokter Hantu. Wajah Dokter Hantu tampak sangat gembira.
Serigala Abu-abu melirik Bayangan Satu. Saat itu, Bayangan Satu sedang memandang ke arah lantai sambil merenung.
Akhirnya, Serigala Abu-abu menyeka keringat dingin di dahinya. Dia berharap dugaannya salah. Kalau tidak... mengapa Dokter Hantu mengajak Tuan mengunjungi rumah bordil? Dia tidak berani membayangkan raut wajah Tuan ketika dia masuk ke dalam.
Ide seperti itu akan sulit dipahami oleh orang awam. Tapi karakter Dokter Hantu yang aneh membuatnya terlihat agak wajar.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com