Feng Jiu menyeka Pedang Ujung Biru yang sedang dipegang olehnya. Dia menyarungkannya kemudian menghampiri pendeta itu. Dia mengosongkan semua barang yang ada di tubuh sang pendeta. Dia bahkan tidak menyisihkan pecutnya. Bagaimanapun juga, itu adalah artefak ajaib. Meskipun dia tidak bisa menggunakannya, tetapi benda itu masih bisa dijual.
"Terima kasih banyak, Tuan Muda! Terima kasih banyak, Tuan Muda!"
Ucapan terima kasih terdengar dari belakang Feng Jiu. Dia menoleh dan melihat empat hantu yang sedang berlutut di tanah dengan raut wajah yang penuh emosi.
"Berdirilah! Aku ingin bertanya pada kalian." Feng Jiu menjentikkan bola api dari tangannya dan membakar tubuh pendeta itu.
"Apa yang ingin Tuan Muda tanyakan kepada kami?" Mereka saling membantu untuk berdiri. Tubuh hantu mereka agak transparan. Jiwa mereka sepertinya mulai tidak stabil.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com