webnovel

Do anything for love

Devian syaputra... seorang yang berkepribadian dingin sewaktu kecil iya tiba tiba menginginkan seorang gadis kecil sebagai hadiah ulangtahunnya dan sewaktu gadis itu dewasa devian menikahinya, Naysila seorg anak yatim piatu yang tiba tiba di adopsi oleh keluarga kaya raya, dan pada saat dia dewasa dia mau tak mau menikah dengan devian syaputra, dia tau kepribadiaan devian jadi dia tak bisa menolak pernikahan yang membuat hatinya benar benar tersiksa sebenarnya sejak dari pertama devian melihat naysila dia sudah memiliki ketertariakan padanya, tapi sampai dia dewasa pun devian tak pernah bisa memperlihatkan hal itu karna kepribadian nya itu,,

Risma_Alvhira · Urban
Zu wenig Bewertungen
64 Chs

lelah

naysila tampak terbengong tak kala dia habis di ancam oleh seniornya.

"udah lah nay gak usah di dengering,"raisa berdiri dari duduknya berusaha menenangkan naysila, mereka langsung duduk kembali

"mereka itu siapa sih ? kok tiba tiba ngelabrak aku, dan apa coba nuduh nuduh gak jelas, kapan aku deket sama kak glen" naysila mengerutu kesal, ya siapa coba yang tidak kesal di gituan tiba tiba dituduh deket sama glen, bahkan mereka tidak seakrab itu kenapa harus di tuduh kayak gitu pake di ancam ancam segala lagi.

"dia itu kak alya dan temen temen nya, setau aku sih denger denger dari orang, dia itu cewek terpopuler di kampus, dan katanya dia itu suka sama kak glen" raisa menjelaskan sambil meminum sisa minuman nya yang tadi belum habis

" lalu apa hubungan nya denganku," naysila mendengus kesal matanya menatap lurus kedepan sorot matanya memancarkan kekesalan tangan nya terulur di atas meja dengan sebuah kepalan.

"mungkin secara tidak sengaja mereka melihat kamu bersama kak glen, dan salah paham," raisa cukup santai saat berbicara karena baginya masalah seperti ini sudah sering terjadi di lingkungan sekolah dan sudah biasa pula.

"bersama kak glen kapa...."kata kata naysila terputus tak kala ingatan nya kembali pada saat dia hampir keserepet motor "ah... gak mungkin kan hanya karna gara gara itu mereka salah paham" naysila tampak prustasi dia benar benar kesal dia paling tidak suka di tuduh

"maksud nya gimana sih" raisa bertanya karena tidak mengerti dengan perkataan naysila, nasila duduk tegap lalu menyilangkan tanganya di atas meja

"kejadian itu, saat pulang ospek saat itu aku hampir keserepet motor dan untung kak glen datang dan nyelamatin aku, setelah itu kami hanya berbicara sebentar lalu aku langsung pulang " raisa mengerutkan kening nya, lalu beberapa saat kemudian dia langsung tertawa terbahak bahak, naysila sampai bingung sendiri melihat kelakuan teman nya itu.

mobil devian sudah terparkir di depan gerbang universitas naysila, di dalam mobil devian terus berkutat dengan ponselnya sambil menunggu naysila, sedangkan sangsopir sedang celengak cekinguk mencari naysila dari jauh nampak naysila yang sedang berjalan dengan raisa mereka tampak sedang berbicara sambil sesekali tertawa, sangsopir pun langsung keluar dari dalam mobil saat dia melihat naysila sudah semakin mendekat, naysila melihat mobil devian dan sopirnya yang sedang menunggu di dekat mobil, dia langsung berpamit pada raisa dan mereka pun berpisah, sangsopir langsung membuka pintu belakang mobil untuk naysila, seperti saat tadi pagi, naysila mendapatkan tatapan tak menyenangkan dari semua orang, tapi dia tidak memperdulikan nya,

mobil mulai berjalan menjauh dari kampus,

"bagaimana sekolah hari pertamamu?" tanya devian tiba tiba, matanya masih fokus pada ponselnya, sambil menyandarkan kepalanya ke jok mobil naysila perlaham memejamkan matanya, tangan nya tampak memijat mijat dahinya,

"yah begitulah, tidak ada yang spesial selain fokus belajar"jawab naysila, sebenarnya dia sangat ingin menceritakan kejadian tadi yang di labrak seniornya, tapi dia tau tempramen devian naysila takut devian akan marah lalu melakukan hal di luar dugaan, naysila kembali mengingat masa di mana dia masih sma, saat itu dia sedang di buli oleh teman sekelasnya dan devian mengetahui soal itu ke esekokan harinya orang orang yang membuli naysila lansung hilang seketika tidak tau ke mana,

"apa ada sesuatu yang tidak beres?" naysila langsung terbangun saat mendengar perkataan devian, tidak bisa di pungkiri devina memang selalu bisa membaca fikiran naysila jadi terkadang naysila tidak pernah bisa berbohong dan menyembunyikan apapun dari devian,

"tidak kok, semuanya baik baik saja, aku juga sudah memiliki teman baik, aku hanya merasa lelah saja, seharian belajar cukup menguras energi"jelas naysila dengan santai dia berharap perkataanya bisa langsung meyakinkan devian, devian tidak merespon tapi dia tampak sedang berfikir lalu tiba tiba menatap naysila dengan tajam, hal itu langsung mebuat naysila sedikit tegang, jangan jangan devian tau insiden labrakan tadi, entah apa yang akan di lakukan devian kali ini,

"kenapa kamu jadi tiba tiba panik" tanya devian saat melihat tingkah naysila

"ti.. tidak aku, siap yang panik, aku hanya tidak suka jika kak vian menatap ku seperti itu, menyeramkan tau" sangkal naysila sambil memalingkan wajah nya lalu menatap ke arah jalan raya, devina tampak mengankat sebelah alisnya

"cari restoran terdekat" perintah devian pada supirnya, setelah itu dia kembali pada ponselnya,

mobil devin berhenti di depan sebuah restoran saat naysila dan devin masuk seorang wanita dengan paras yang cukup cantik datang menyambutnya, wanita itu tersenyum ramah, senyumnya sunguh sangat manis, nysila langsung membalas senyum wanita itu sedangkan devian dia tampak acuh dia malah berjalan begitu saja melewati pelayan wanita itu dan langsung mencari tempat duduk, naysila pun langsung mengikuti devina, lalu duduk di depan devian,

devian sedang melihat daftar menu saat seorang wanita tiba tiba menyapanya dengan ramah

"devian apa itu kamu" devian langsung mendongak dan tampak lah seorang wanita cantik tengah berdiri di sampingnya, wanita itu memiliki mata yang cantik hidungnya sangat mancung dan bibirnya sangat indah, rambutnya hanya sebahu dia tampak mengenakan baju dress selutut dengn bagian dada sedikit terbuka yang, bajaunya sangat elegan tapi tetap terlihat santai di pakai nya tidak terlalu mencolok, "kamu masih ingat aku kan " wanita itu makin mengembangkan senyumnya

"kamu viona kan" jawab devian datar

"ah ternyata kamu tidak melupakan aku, apa kabar dev sudah lama tidak bertemu"

"aku baik baik saja, tapi maaf kami sekarang sedang ingin makan bisakah pembicaraan kita di cukupkan" devian berbicara tampa melihat ke arah viona di malah kembali fokus pada daftar menunya, viona sedikit kecewa dengan sikap devian, dia memang tau karakter devian dari dulu devian memang selalu seperti itu, dari dulu saat mereka masih di universitas di LA devian memng selalu tertutup, dingin, dan suka menyendiri.

vona tidak menyangka kalau devian masih sama, dengan terpaksa dia pergi meninggalkan meja devian tapi sebelum pergi dia menatap naysila yang saat itu kebetulan juga sedang memperhatikan viona, naysila mendapati tatapan tidak suka pada dirinya dari viona, dia sedikit terkejut padahla dia sama sekali tidak kenal atau pernah bertemu dengan viona sebelumnya kenapa dia tatap seperti itu

"kamu mau pesen apa" devian bertanya dan langsung membuyarkan fikiran naysila,

"apa saja, samain sama kakak aja deh" setelah mendapat jawaban dari naysila devian pun langsung memanggil pelayan lalu menyerahkan pesanan nya, setelah menerima pesanan pelayan itu pun pergi lagi, beberapa saat suasana hening

"wanita tadi itu siapa" naysila bertanya memecahkan keheningan

"teman saat di LA, kebetulan satu universitas" naysila hanya mengangguk, suasana kembali hening bahkan sampai mereka selesai makan pun tidak ada satu patah katapun yang terucap.

selesai makan devian dan naysila langsung bergegas pulang