webnovel

DISTRIK 25 : Sebuah Mimpi Buruk

VOL.I DISTRIK 25: SEBUAH MIMPI BURUK Ami sangat membenci para elit negara karena perubahan sistem pemerintahan sejak pergantian presiden beserta jajaran yang membuat warga tidak tenang, terlebih dengan adanya rumor mengenai hilangnya anak-anak di bawah umur yang di gunakan sebagai tumbal dari sebuah ritual yang dilakukan oleh para elit negara. Mereka bahkan selalu siap untuk menyakiti ataupun menangkap siapapun yang menentang kebijakan Pemerintah. *** VOL.II DISTRIK 25: DUNIA TANPA KEGELAPAN “Kalian mungkin mengira semua ini disebabkan oleh kegelapan. Tapi apa kalian tahu kalau manusia bahkan dapat menjadi lebih kejam dari kegelapan,” kata seorang pria tua yang berjalan dengan tongkatnya. *** VOL.III DISTRIK 25: SEBUAH MASA LALU Sebuah perjanjian dengan kegelapan di masa lalu membawa dampak sangat besar untuk masa depan. Perjanjian berdarah, perjanjian penuh ritual dan penumbalan. Kekuatan dan kekuasaan, semuanya diberikan oleh kegelapan dengan imbalan darah yang melimpah dan kesengsaraan. *** *** Dengan memberikan dukungan untukku berupa vote dan hadiahnya, teman2 telah menjadi PEMBACA ISTIMEWA juga menjadi SAKSI DARI KISAH DISTRIK 25 ^,^ Love *,*

snaisy_ · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
369 Chs

Tertawan

=Author POV=

DORR!!

"Berhenti disana hey kalian!!"

Seorang anggota pasukan hijau mengejar dua orang yang sedang mengintip mereka dari sebuah gang kecil di ujung distrik. Dia telah mengamati kedua orang itu sejak awal masuk distrik namun baru benar-benar menembak saat memastikan kalau kedua orang itu seperti sedang memata-matai mereka. Ditemani dengan seorang anggota yang lain, ia turun dari mobil dan mengejar para pengintai yang ternyata berjumlah empat orang itu.

Keempatnya memiliki kemampuan berlari yang bagus, salah satu dari pengintai iru mencuri perhatian para pasukan hijau. Dia sangat familiar.

Sementara itu keempat orang Barat yang kini menjadi kejaran anggota pasukan hijau sudah mulai lelah karena setiap gang yang mereka singgahi semuanya buntu.

"Sial. Kemana lagi kita pergi? Ahh!" Sam geram. Pandangannya mengedar keseluruh distrik.

"Ikuti aku!" Arlan kembali memimpin barisan, ia berlari cepat menuju jalan arah Timur.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com