webnovel

DISTRIK 25 : Sebuah Mimpi Buruk

VOL.I DISTRIK 25: SEBUAH MIMPI BURUK Ami sangat membenci para elit negara karena perubahan sistem pemerintahan sejak pergantian presiden beserta jajaran yang membuat warga tidak tenang, terlebih dengan adanya rumor mengenai hilangnya anak-anak di bawah umur yang di gunakan sebagai tumbal dari sebuah ritual yang dilakukan oleh para elit negara. Mereka bahkan selalu siap untuk menyakiti ataupun menangkap siapapun yang menentang kebijakan Pemerintah. *** VOL.II DISTRIK 25: DUNIA TANPA KEGELAPAN “Kalian mungkin mengira semua ini disebabkan oleh kegelapan. Tapi apa kalian tahu kalau manusia bahkan dapat menjadi lebih kejam dari kegelapan,” kata seorang pria tua yang berjalan dengan tongkatnya. *** VOL.III DISTRIK 25: SEBUAH MASA LALU Sebuah perjanjian dengan kegelapan di masa lalu membawa dampak sangat besar untuk masa depan. Perjanjian berdarah, perjanjian penuh ritual dan penumbalan. Kekuatan dan kekuasaan, semuanya diberikan oleh kegelapan dengan imbalan darah yang melimpah dan kesengsaraan. *** *** Dengan memberikan dukungan untukku berupa vote dan hadiahnya, teman2 telah menjadi PEMBACA ISTIMEWA juga menjadi SAKSI DARI KISAH DISTRIK 25 ^,^ Love *,*

snaisy_ · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
369 Chs

Meja Ulin

=Ge POV=

Semilir angin menyapa kami di siang yang terik ini. Berjalan terus dengan mengikuti arah mata angin dari alam, kami telah hampir mencapai tepi hutan.

Tidak ada suara kicauan burung kali ini, kurasa mereka semua telah menyiapkan diri untuk menyambut kedatangan kami di gedung utama. Ah mungkin tidak, mungkin mereka sedang istirahat karena tidak tidur tadi malam. Argh … Kupijat pelan kepalaku yang mulai berpikiran tak jelas.

Suara dedaunan yang disapa angin menjadi satu-satunya suara dari alam, selain itu ada juga suara Topan bergumam yang mirip suara kumbang.

Pedang emas masih aman di tangan ketua tim kami. Sambil memainkan belati peraknya, Digo berjalan lurus dengan tetap siaga atas apapun.

Aku berjalan sambil menggoyangkan kakiku yang masih nyeri, semakin banyak kugunakan berjalan maka semakin tidak begitu terasa sakitnya. Kami berjalan dengan tanpa berbincang, kurasakan lelah yang luar biasa saat ini.

Zzelrpp!

Bruk!

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com