webnovel

DISTRIK 25 : Sebuah Mimpi Buruk

VOL.I DISTRIK 25: SEBUAH MIMPI BURUK Ami sangat membenci para elit negara karena perubahan sistem pemerintahan sejak pergantian presiden beserta jajaran yang membuat warga tidak tenang, terlebih dengan adanya rumor mengenai hilangnya anak-anak di bawah umur yang di gunakan sebagai tumbal dari sebuah ritual yang dilakukan oleh para elit negara. Mereka bahkan selalu siap untuk menyakiti ataupun menangkap siapapun yang menentang kebijakan Pemerintah. *** VOL.II DISTRIK 25: DUNIA TANPA KEGELAPAN “Kalian mungkin mengira semua ini disebabkan oleh kegelapan. Tapi apa kalian tahu kalau manusia bahkan dapat menjadi lebih kejam dari kegelapan,” kata seorang pria tua yang berjalan dengan tongkatnya. *** VOL.III DISTRIK 25: SEBUAH MASA LALU Sebuah perjanjian dengan kegelapan di masa lalu membawa dampak sangat besar untuk masa depan. Perjanjian berdarah, perjanjian penuh ritual dan penumbalan. Kekuatan dan kekuasaan, semuanya diberikan oleh kegelapan dengan imbalan darah yang melimpah dan kesengsaraan. *** *** Dengan memberikan dukungan untukku berupa vote dan hadiahnya, teman2 telah menjadi PEMBACA ISTIMEWA juga menjadi SAKSI DARI KISAH DISTRIK 25 ^,^ Love *,*

snaisy_ · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
369 Chs

Kakek

=Author POV=

"Ami belum juga sadar?" tanya Laya yang baru datang dari menemani perawat yang membeli obat. Dia pergi dengan penjagaan ketat dari pasukan Keamanan. Walau dia sudah mengatakan kalau tidak akan kabur, namun para pasukan keamanan tetap melakukan pengawalan karena walau bagaimanapun perempuan itu tetaplah tahanan Gedung Kuning.

Berselang beberapa lama, Levi datang dengan membawa bayinya. Dia dengan didampingi seorang pelayan, masuk ke ruang kesehatan untuk meminta vitamin.

"Oh Nona, seharusnya anda bisa meminta kami yang mengantarnya. Anda tidak perlu kemari," Dokter Thya segera menghampiri dewan Perlindungan Perempuan Gedung Kuning itu.

Levi tidak menanggapi, dia hanya tersenyum kecil dan menunggu.

Diperhatikannya Laya yang cukup sibuk, hal itu membuatnya merasa sedikit aneh.

"Hey Laya! Kenapa kamu masih berada di tempat ini?" sapanya agak nyaring.

Laya menoleh, dia belum memiliki jawaban atas pertanyaan kakak tertuanya itu.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com