webnovel

DISTRIK 25 : Sebuah Mimpi Buruk

VOL.I DISTRIK 25: SEBUAH MIMPI BURUK Ami sangat membenci para elit negara karena perubahan sistem pemerintahan sejak pergantian presiden beserta jajaran yang membuat warga tidak tenang, terlebih dengan adanya rumor mengenai hilangnya anak-anak di bawah umur yang di gunakan sebagai tumbal dari sebuah ritual yang dilakukan oleh para elit negara. Mereka bahkan selalu siap untuk menyakiti ataupun menangkap siapapun yang menentang kebijakan Pemerintah. *** VOL.II DISTRIK 25: DUNIA TANPA KEGELAPAN “Kalian mungkin mengira semua ini disebabkan oleh kegelapan. Tapi apa kalian tahu kalau manusia bahkan dapat menjadi lebih kejam dari kegelapan,” kata seorang pria tua yang berjalan dengan tongkatnya. *** VOL.III DISTRIK 25: SEBUAH MASA LALU Sebuah perjanjian dengan kegelapan di masa lalu membawa dampak sangat besar untuk masa depan. Perjanjian berdarah, perjanjian penuh ritual dan penumbalan. Kekuatan dan kekuasaan, semuanya diberikan oleh kegelapan dengan imbalan darah yang melimpah dan kesengsaraan. *** *** Dengan memberikan dukungan untukku berupa vote dan hadiahnya, teman2 telah menjadi PEMBACA ISTIMEWA juga menjadi SAKSI DARI KISAH DISTRIK 25 ^,^ Love *,*

snaisy_ · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
369 Chs

Entah

=Ami POV=

"Ingin berkeliling sebentar?" tanya Ge yang menghampiriku dengan membawa buah tomat besar nan sangat merah.

"Ayo pulang saja," kataku.

"Tidak ingin berjalan-jalan menyegarkan pikiran?" tanyanya. Dia memberikan tomat besar itu satu padaku.

Aku memakannya, manis sekali. Hasil panen wilayah Barat memang terbaik, pikirku.

"Kita bisa pulang dengan jalan kaki jika mau," ujarku sambil menolehnya.

"Yang benar saja? Kita akan tiba saat malam. Lagipula, mobilnya perlu dikembalikan dengan segera pada paman itu," jawabnya. "Ayo kita lakukan itu setelah aku punya satu. Aku akan membeli mobil akhir tahun ini, kita akan berkeliling dan meninggalkannya untuk pulang jalan kaki."

Sial. Hal itu membuatku tertawa.

"Gila. Untuk apa kamu membelinya jika hanya akan meninggalkannya dan pulang dengan berjalan kaki?"

"Hehe. Aku akan memerintah orang untuk membawanya pulang." Ge tertawa. Dia nampak sipit. Apa ada yang salah dengan matanya?

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com