webnovel

DISTRIK 25 : Sebuah Mimpi Buruk

VOL.I DISTRIK 25: SEBUAH MIMPI BURUK Ami sangat membenci para elit negara karena perubahan sistem pemerintahan sejak pergantian presiden beserta jajaran yang membuat warga tidak tenang, terlebih dengan adanya rumor mengenai hilangnya anak-anak di bawah umur yang di gunakan sebagai tumbal dari sebuah ritual yang dilakukan oleh para elit negara. Mereka bahkan selalu siap untuk menyakiti ataupun menangkap siapapun yang menentang kebijakan Pemerintah. *** VOL.II DISTRIK 25: DUNIA TANPA KEGELAPAN “Kalian mungkin mengira semua ini disebabkan oleh kegelapan. Tapi apa kalian tahu kalau manusia bahkan dapat menjadi lebih kejam dari kegelapan,” kata seorang pria tua yang berjalan dengan tongkatnya. *** VOL.III DISTRIK 25: SEBUAH MASA LALU Sebuah perjanjian dengan kegelapan di masa lalu membawa dampak sangat besar untuk masa depan. Perjanjian berdarah, perjanjian penuh ritual dan penumbalan. Kekuatan dan kekuasaan, semuanya diberikan oleh kegelapan dengan imbalan darah yang melimpah dan kesengsaraan. *** *** Dengan memberikan dukungan untukku berupa vote dan hadiahnya, teman2 telah menjadi PEMBACA ISTIMEWA juga menjadi SAKSI DARI KISAH DISTRIK 25 ^,^ Love *,*

snaisy_ · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
369 Chs

Ada Apa dengan Topan

=Author POV=

Ander dan paman Mada duduk dengan pikiran yang tidak keruan. Mereka tidak memahami keadaan yang terjadi pada Sam sekarang.

Paman Mada mengatakan kalau Sam datang saat dini hari dengan tidak membawa apapun. dia juga tidak mengatakan apapun, hanay pulang dan istirahat.

"Apa ada yang ia katakan padamu, Paman? Mengenai sesuatu yang berhubungan tentang pemberontakan atau hal semacam itu?" tanya Ander. Dia melepas kain yang menutupi kepalanya untuk menghindari paparan langsung cahaya matahari.

"Dia hanya mengatakan kalau dia akan tetap tinggal di desa dan kembali berlatih pedang denganmu dan pemuda yang lain," jawab paman Mada. Keduanya menikmati hembusan angin yang masuk melalui pintu rumah.

"Apa dia sedang ingin mempersiapkan pasukan? Tapi untuk apa?" gumam Ander.

Huhh. Paman Mada mehelakan napas panjang. Hal itu membuat Ander menolehnya dan bertanya-tanya.

"Anda memikirkan Ami dan Laya?"

Paman Mada mengangguk. "Apa mereka kembali menjadi tawanan Gedung Kuning?"

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com