webnovel

Pria Tua Pikun

Tak lama handphone Adam bergetar, pesan dari Mamanya menyuruhnya menjemput Sasa dan membawanya ke rumah sakit tak jauh dari tempatnya berada.

Adam tanpa pamit ia langsung membayar makananya, pria itu baru ingat kalau sudah meninggalkan Ririn di sekolah tadi.

"Astagfirullah, kok bisa aku tinggalin gadis aneh itu!" kata Adam dengan memukul kemudi dengan keras.

Sampai di sekolah Adam melihat putrinya sudah menunggunya, Sasa yang melihat Ayahnya yang datang hanya sendiri merasa sedih.

"Maaf. Ayah terlambat, sayang." Kata Adam sambil menggendong putrinya.

"Ayah, Bunda mana?" tanya Sasa saat masuk ke mobil Ayahnya.

"Bunda, mungkin sudah ada di rumah, Nak." Jawab Adam dengan lembut.

Mobil Adam meninggalkan area sekolah menuju rumah sakit, setelah lima belas menit mobil sampai di parkiran. Pria itu mengajak sang putri untuk segera ke UGD. Sasa yang melihat Neneknya langsung berhambur memeluknya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com