```
Walaupun aku tidak tahu apa itu tulang naga, aku menyeruput dua mangkuk sampai alisku hampir terlepas, dan aku terkulai di kursiku tidak mampu berdiri.
Sang Qi makan dengan cepat. Kala itu, aku sering bercanda bahwa dia seolah-olah menuangkan makanan langsung ke mulutnya, seakan tidak perlu dikunyah.
Nyonya Sang sangat memperhatikan bentuk tubuhnya dan hanya makan sedikit, sambil memperhatikan kami dengan wajah tersenyum sepanjang waktu.
Tiba-tiba aku memiliki pemikiran: andai hanya ada kami bertiga di Keluarga Sang.
Hanya kami bertiga, hidup tenang dengan kehidupan kami yang sederhana.
Namun, pemikiran itu hanya bertahan sesaat sebelum dihancurkan oleh telepon yang masuk untuk Sang Qi.
Dia mengangkatnya dengan cepat, "Nona Sheng muntah lagi? Aku akan segera datang."
Sang Qi segera berdiri, terburu-buru menjelaskan, "Yanyan merasa kurang enak badan, aku harus pergi ke rumah sakit."
"Aqi," Nyonya Sang memanggil untuk menghentikan dia, "kamu bukan dokter."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com