Pagi harinya terasa riweh, astaga... Aku terlambat bangun setengah dari jadwal. Gelagapan turun dari tempat tidur, tanpa menoleh lagi ke kamar mbak Santi. Memang biasanya aku yang selalu membangunkannya, tapi kali ini biarkan saja dulu yang penting aku akan beres-beres dan menyiapkan sarapan.
Sesampainya di bawah, aku melihat Mbak Santi yang sedang mengepel lantai. Aku agak terkejut sekaligus senang, akhirnya dia mengerti pekerjaannya.
"Mbak Santi kau sudah bangun duluan? Maaf ya aku kesiangan" ucapku merasa bersalah.
"Tidak apa-apa Nimas, tadi aku sempat mengetuk pintu dan melongokmu sebentar. Tapi sepertinya kau kelelahan sekali, ya sudah akhirnya aku turun duluan" ucap mbak Santi tersenyum.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com