"Nimas... Aku tahu kau sedang terharu sekarang, tapi bisakah kau tunda dulu? Kita harus ke makam Reno karena hari Mulai gelap"
Ucapan Dika membuatku terpekik, aku langsung membuka mataku dan melepaskan pelukanku dari Dika. "Kenapa kau tidak bilang dari tadi! Sekarang ayo cepat, kita harus ke makam sebelum gelap!" ucapku langsung menarik baju lengannya.
"Kenapa jadi aku ya yang merasa salah" gumam Dika sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
****MAKAM****
Kini aku berdiri tepat di depan makam Reno, tentu aku sedih, apalagi jika teringat semua kenangan waktu kita bersama. Tapi Reno sudah berpesan padaku untuk tidak menangisinya, aku yakin dia sedang bersamaku sekarang. Sejenak aku memejamkan mata untuk merasakan angin yang menerpa rambutku, aku berbalik menoleh ke arah Dika yang sedang memandangku cemas. Mungkin Dika pikir aku akan sedih ketika berada disini, aku tersenyum padanya kemudian menggandeng tangannya dan berjongkok di samping makam Reno.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com