webnovel

Dia Imamku.

Perjodohan yang tak diinginkan yang mengakibatkan semua tatanan kehidupan berantakan, hidup seorang wanita cantik nan anggun menjadi sebuah kehidupan yang amat menyeramkan yang menikah dengan seorang pemuda tampan yang sama sekali tidak ia sukai menjadikan batin nya tersiksa. Percintaan yang dimulai dengan rasa benci dan juga dendam sakit hati bercampur kecewa yang dirasakan oleh gadis cantik bernama Sinta Maharani. “Mencintaimu adalah hal yang tidak ingin aku lakukan dan tak ingin aku rasakan hanya karena kedua orang tuaku, aku harus bersedia untuk menikah denganmu!” Ketus Sinta Maharani dengan lantang berbicara di hadapan pemuda yang menikah dengan nya dengan cara terpaksa. Tersenyum tipis sang pemuda tampan yang ada dihadapan dan menepis pembicaraan Sinta dihadapannya. “Sudahlah aku tahu kamu menikah denganku hanya mau menuruti apa keinginan orang tuamu tapi tenang saja aku tidak akan melarang kamu untuk melakukan hal itu,” celoteh pemuda tampan yang ada di hadapan Sinta Maharani yang sedang marah. “Aku tak pernah mengerti apa maksud dan tujuan mu untuk menikah denganku!” Ketus Sinta dengan rasa penasaran yang menggebu-gebu didalam hatinya. Bagaimanakah kisah Sinta Maharani??? Yuk baca selanjutnya hanya di DIA IMAMKU !!!

Inlut · Urban
Zu wenig Bewertungen
386 Chs

Tak percaya

"Tapi aku lihat-lihat kamu sangat tidak suka dengan dia tapi kalau memang kamu tidak suka dengan dia kamu bisa jujur kok dengan Bapak, Bapak juga mau tahu sebenarnya apa yang menjadi masalah kalau Citra ada di rumah Bapak," ucap Yusuf.

"Aku tidak mungkin lah seperti itu enggak mungkin itu hanya perasaan Bapak saja aku sama mbak Citra juga baik kok kepada aku," ucap Lisa.

Ketika Lisa dan Yusuf berbicara mengenai Citra kepada dosennya itu sedang ketikaereka berbicara mengenai itu juga, tiba-tiba Hasan datang menemui Yusuf.

"Eh lagi pada ngapain di sini?" tanya Hasan kepada Lisa dan juga Yusuf.

"Ini Hasan aku mau membimbing mahasiswa aku ini loh untuk penelitiannya lah kamu sendiri ngapain di sini?" tanya Yusuf kepada Hasan.

"Iya aku sedang bingung aku kemarin itu kan membawa Putri ke Puskesmas kamu kan tahu sendiri dia keguguran dan aku sekarang tidak tahu harus bagaimana," ucap Hasan kepada Yusuf.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com