webnovel

Dia Imamku.

Perjodohan yang tak diinginkan yang mengakibatkan semua tatanan kehidupan berantakan, hidup seorang wanita cantik nan anggun menjadi sebuah kehidupan yang amat menyeramkan yang menikah dengan seorang pemuda tampan yang sama sekali tidak ia sukai menjadikan batin nya tersiksa. Percintaan yang dimulai dengan rasa benci dan juga dendam sakit hati bercampur kecewa yang dirasakan oleh gadis cantik bernama Sinta Maharani. “Mencintaimu adalah hal yang tidak ingin aku lakukan dan tak ingin aku rasakan hanya karena kedua orang tuaku, aku harus bersedia untuk menikah denganmu!” Ketus Sinta Maharani dengan lantang berbicara di hadapan pemuda yang menikah dengan nya dengan cara terpaksa. Tersenyum tipis sang pemuda tampan yang ada dihadapan dan menepis pembicaraan Sinta dihadapannya. “Sudahlah aku tahu kamu menikah denganku hanya mau menuruti apa keinginan orang tuamu tapi tenang saja aku tidak akan melarang kamu untuk melakukan hal itu,” celoteh pemuda tampan yang ada di hadapan Sinta Maharani yang sedang marah. “Aku tak pernah mengerti apa maksud dan tujuan mu untuk menikah denganku!” Ketus Sinta dengan rasa penasaran yang menggebu-gebu didalam hatinya. Bagaimanakah kisah Sinta Maharani??? Yuk baca selanjutnya hanya di DIA IMAMKU !!!

Inlut · Urban
Zu wenig Bewertungen
386 Chs

Sabar dan kuat

Akhirnya Yusuf pun mengangkat telepon dari kedua orang tua Citra.

"Halo Assalamualaikum," ucap Yusuf kepada orang tua Citra.

"Waalaikumsalam nak Yusuf ini Bapak dari Citra jadi Bapak mau berbicara sesuatu dengan kamu mengenai pernikahan kamu dengan Citra, bagaimana kamu kan sudah sembuh? terus kelanjutannya bagaimana?" tanya Bapak dari Citra itu kepada Yusuf.

"Iya Pak persiapannya juga sudah 80% dan kita akan segera melanjutkan pernikahan kita kok Pak," ucap Yusuf kepada Bapak dari Citra.

"Oh iya kalau begitu nak soalnya Bapak juga khawatir kamu juga kan sudah sembuh tapi tidak ada kejelasan untuk soal pernikahan kalian berdua jadi Bapak menelpon kamu, maaf ya nak kalau bapak lancang nelpon kamu," ucap Bapak dari Citra itu kepada Yusuf.

"Tidak apa-apa kok Bapak tidak perlu minta maaf kenapa sih memangnya ada apa harus meminta maaf kepada aku? Bapak ya memang ada wewenang untuk menanyakan soal itu Iya kan," ucap Yusuf kepada Bapak dari Citra.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com