webnovel

Double kill

Para siswa baru dengan hati yang berdebar-debar untuk memulai kehidupan baru mereka di sekolah, ditemani orang tua yang bahkan lebih antusias dari mereka.

Masih 2 jam lagi sebelum upacara dimulai jadi mereka masih memiliki waktu untuk bersama dan bersantai.

Melangkah menuju gerbang sekolah kami melihat Miyuki dan Tatsuya sedang berdebat tentang sesuatu.

Berdiri di depan auditorium tempat upacara penerimaan itu akan diadakan mereka sedang berhadapan.

"Aku tidak bisa terima.."

"Kamu masih mempermasalahkan itu....?"

Aku tahu permasalahannya karena ini adalah awal plot di mulai, masalahnya yaitu:

Miyuki tidak menerima Tatsuya di masukkan kedalam kelas cadangan atau sering di sebut Weed.

Sedangkan dia yang menurutnya lebih rendah dari Tatsuya berada di kelas Elit atau sering juga di sebut Bloom.

"Onii-sama, kenapa kamu jadi cadangan? bukankah kamu yang terbaik dalam ujian penerimaan? seharusnya kamu yang menjadi perwakilan siswa baru, bukan aku!"

"Kesampingkan dulu pertanyaan darimana kamu bisa tahu hasil ujian penerimaan.... namun ini adalah Sekolah Sihir, bukankah sudah jelas kalau mereka akan lebih menitikberatkan pada hasil praktek keterampilan sihir daripada dari hasil ujian tertulis, iya kan?

"Miyuki, kamu sadar dengan kemampuan praktekku, kan? aku sendiri juga kaget karena masih bisa diterima disini sebagai siswa jalur 2."

"Bagaimana kamu bisa ragu dengan dirimu sendiri! Bahkan ketika tidak ada seorangpun yang dapat menandingimu dalam pelajaran maupun taijutsu  ! sesungguhnya, bahkan dalam sihir...."

Adik perempuannya mengomeli kakak laki-lakinya karena kerendahan diri kakaknya, tetapi,

"Miyuki!"

Dia memanggilnya dengan nada yang cukup keras, Miyuki tersadar dan terdiam.

"Kamu mengerti kan? walaupun kamu bicara seperti itu, tidak akan ada yang berubah."

"....Maafkan aku."

"Miyuki...."

Tatsuya meletakkan tangannya di atas kepala Miyuki dan membelai rambut hitamnya, yang sedikit mengeriting rambutnya. Sekarang, apa yang harus aku lakukan untuk memperbaiki suasana hatinya.....pemuda yang adalah kakaknya itu merenung dengan wajah yang sedikit kesulitan.

"....Aku sangat senang dengan perasaanmu. Aku selalu merasa kalau kamu ingin menolongku setiap kali kamu marah demi aku."

"Pembohong."

"Aku tidak berbohong."

"Bohong. Onii-sama, kamu selalu menegurku..."

"Aku tidak berbohong. Tetapi, aku juga memikirkan kamu seperti kamu memikirkan diriku."

"Onii-sama.... katamu, 'kamu selalu memikirkan aku'....."

..

Menonton dari kejauhan aku hanya bisa mengklik lidah lalu menatap kearah Kazumi lalu Berkata.

"Hey Kazumi..-" tetapi bahkan sebelum aku berkata Kazumi memotongnya dengan tegas.

"Tidak"

"Ahhhhhhhh..." Lagi, anak panah menembus hatiku.

..

"Bahkan jika kamu mengundurkan diri untuk memberi kata sambutan pada upacara penerimaan siswa baru, tidak mungkin aku akan dipilih untuk menggantikanmu. Jika kamu mengundurkan diri pada jam sebelas, pasti hal ini nantinya akan sedikit menodai penghargaan untuk dirimu."

"Kamu mengerti kan ?Miyuki, kamu gadis yang cerdas."

"Tapi..."

" Selain itu, Miyuki, aku sangat antusias dengan ini. Tunjukkan pada kakakmu yang tidak berguna ini saat adik perempuannya yang manis ini menerima penghargaan sebagai perwakilan siswa baru."

"Onii-sama bukan kakak yang tidak berguna! ...Tapi, aku mengerti. Maafkan atas sikap keras kepalaku."

"Tidak ada yang perlu dimaafkan, aku tidak pernah merasa sikapmu itu keras kepala."

"Baiklah, aku akan..-"Sebelum Miyuki menyelesaikan kata-katanya dia kemudian mendengar seorang mengklik lidah.

"Tzk"

Bukan hanya Miyuki yang mendengar bahkan Tatsuya sehingga mereka menoleh kearah sumber suara.

Mereka melihatku berjalan mendekati mereka sambil berkata.

"Aku salut pada kalian.. Pagi pagi seperti ini kalian sudah bermesraan di depan umum... Ahh itu membuatku cemburu dan frustasi.. Kazumi-chan ayo kita juga mengikuti mereka berdua"

"Tidak" Dan lagi jawaban itulah yang aku terima.

"Ahhhhhhhh" Deretan anak panah kembali menembus hatiku.