Saat semua sudah terkendali, Ivannie kembali ke meja kasir tempat seharus nya dia bertugas.
" Tuan Ken semua sudah terkendali. " ucap Ivannie melapor pada atasan nya.
" Bagus, sekarang kamu tangani kasir. Saya akan berkeliling. " ucap tuan Ken pada Ivannie.
" Baik tuan Ken. " ucap Ivannie lalu mengambil posisi di belakang meja kasir dan mendapatkan kunci laci dari tuan Ken.
Tuan Ken pun berjalan meninggalkan Ivannie, baru beberapa tuan Ken kembali lagi ke Ivannie.
" Ivannie ... apa kamu mengenal salah satu tamu kita yang menggunakan ruangan VVIP ?. Tanya tuan Ken karena merasa penasaran tentang pria kaya yang menggunakan kartu platinum edisi terbatas yang menanyakan tentang Ivannie.
" Tidak tuan. " jawab Ivannie secara spontan.
" Apa terjadi sesuatu ?. " tanya Ivannie lagi karena teringat akan pria aneh yang dengan seenak nya mencium dan memeluk nya.
Ivannie sempat kuatir pria itu akan menimbulkan masalah.
" Tidak ! Tidak ada. Hanya seperti nya salah satu pria itu mengenal mu. Dan pria itu yang pasti sangat tampan dan juga sangat kaya karena punya kartu platinum edisi terbatas. Ku pikir kamu mengenal nya karena dia sempat menanyakan keberadaan mu. Tapi ... bagus lah kalau kalian tidak saling mengenal. " ucap tuan Ken yang meninggalkan Ivannie dengan perasaan lega.
Demikian juga Ivannie merasa lega karena ternyata pria aneh itu tidak melakukan hal yang merugikan diri nya.
Ivannie melewatkan hari itu, selesai bekerja malam Ivannie kembali pulang ke rumah. Bukan rumah orang tua nya tapi rumah yang akan menjadi tempat tinggal nya selama setahun ke depan.
Kontrak telah di tanda tangani, yang arti nya selama setahun ini Ivannie harus tetap tinggal di rumah itu untuk mengurus juga menjaga nya sekaligus akan menjadi tempat nya bersembunyi dari para rentenir yang sering kali datang mengancam nya.
Sang tuan rumah dan keluarga nya akan berangkat menggunakan pesawat pada pagi hari. Sekitar jam lima pagi mereka sekeluarga akan berangkat dari rumah mereka untuk langsung menuju ke bandara.
Ivannie bersyukur tempat kerja nya dan rumah tempat nya tinggal sekarang berdekatan.
Jadi Ivannie bisa menghemat uang transportasi.
Ivannie tiba di rumah itu hampir pukul dua belas malam.
Ivannie mengira keluarga itu semua nya sudah tertidur.
Tanpa di duga saat Ivannie membuka pintu rumah mereka menggunakan kunci cadangan yang di berikan kepada nya, tuan dan nyonya rumah masih sibuk mem packing barang yang hendak di bawa nya besok pagi.
" Malam tuan ... malam nyonya ... " sapa Ivannie penuh santun.
" Malam Ivannie ... " mereka berdua pun membalas sapa Ivannie dengan ramah.
" Ada yang bisa saya bantu nyonya ?. " tanya Ivannie.
" Kamu baru kembali bekerja, pasti lelah. Istirahat lah, kami bisa mengerjakan nya sendiri tinggal satu koper lagi. " ucap nyonya rumah itu.
" Tidak apa nyonya, katakan saja jika ada yang bisa saya bantu. " ucap Ivannie tulus.
" Baik lah, merepotkan mu yah. Tolong bantu pindahkan semua baju ini dan masukan ke dalam koper yang di sana. "
Ivannie pun segera melakukan hal yang di minta si nyonya rumah.
Dengan bantuan Ivannie packing barang pun menjadi lebih mudah dan selesai lebih cepat.
Si nyonya rumah sangat menyukai melihat cara Ivannie bekerja. Ivannie yang sejak kecil terbiasa bekerja membuat nya terlihat lincah dan cekatan dalam mengerjakan banyak hal.
Esok nya Ivannie juga membantu keluarga itu memuat koper - koper mereka.