webnovel

Siapa yang Menyulitkan Siapa?

Redakteur: Wave Literature

Sebenarnya, Zi Xu tidak percaya dengan perkataan kepala pelayan, tetapi tidak peduli apa yang akan dilakukan Nyonya kedua terhadap mereka saat ini, dia tetap tidak memiliki keberanian untuk berbalik badan dan membawa Zi Yi pergi.

Sekarang, Zi Xu hanya berharap nanti Zi Yi akan lebih patuh.

Dari luar, dia menyetujui, "Rencana Nyonya kedua He sungguh penuh perhatian."

Kepala Pelayan merasa semakin jijik pada mereka. Kemudian, dia membawa empat orang itu berjalan ke dalam.

Sebelum masuk ke dalam, dia seolah-olah mengingatkan mereka dengan baik hati, "Yang diundang oleh Nyonya kedua malam ini adalah Nyonya dan Nona dari kalangan kelas atas di Ibukota Di. Saya mendengar Nona Zi sedikit… energik. Harap Nona Zi bisa melihat dengan baik bagaimana para Nona itu berinteraksi dengan orang lain agar nanti tidak menimbulkan masalah yang mempermalukan diri sendiri."

Zi Xu merasa semakin tidak senang. Atas dasar apa anak perempuannya harus dididik oleh orang lain apalagi orang itu hanyalah seorang kepala pelayan dari keluarga He.

Zi Yi melihat ke belakang kepala pelayan sudut bibirnya sedikit terangkat lalu dia tiba-tiba berkata, "Tunggu dulu."

Beberapa orang itu berhenti kemudian menatapnya.

Zi Xu takut Zi Yi akan membuat masalah saat ini sehingga dia mengerutkan kening dan menggunakan tatapan mata untuk memperingatkannya.

Zi Yu mengeluarkan sebuah lipstik dari tas tangannya dengan tenang, "Barusan aku tidak sengaja menggosok dan menghapus lipstiknya. Aku akan memperbaikinya dulu." 

Li Peirong dan Zi Lian menatapnya dengan aneh. Kapan dia memoles lipstik?

Zi Yi sama sekali tidak sedang meminta pendapat siapa pun. Setelah mengatakan ini, dia langsung membuka penutup lipstik kemudian memolesnya.

Saat tidak memakai riasan wajah, dia terlihat cantik dan murni seperti seorang dewi kecil. Begitu memoles lipstik, aura pada tubuhnya langsung berubah dalam sekejap.

Terlihat kuat dan menawan. Tatapan mata semua orang refleks tertuju pada bibirnya. 

Saat ini, Zi Yi menyimpan lipstiknya kemudian memberi isyarat kepada kepala pelayan, "Sudah selesai."

Tanpa sadar kepala pelayan membuka pintu untuknya.

Suara tertawa senang di ruang tamu terdengar. Pada detik berikutnya, orang di dalam sepertinya merasakan sesuatu tanpa sadar menoleh untuk menatap ke arah pintu.

Saat melihat Zi Yi berdiri di luar pintu, hati semua wanita seketika terkejut.

Wanita yang cantik sekali! Siapa dia? Kenapa dulu tidak pernah melihatnya?

Saat semua orang tercengang, Zi Yi melirik sekilas sekumpulan wanita yang secara khusus berdandan dan mengenakan gaun malam yang indah. Kemudian, dia melangkahkan kakinya dengan tenang mendatangi Nyonya kedua He yang sedang menghadap ke pintu.

Nyonya kedua He dikejutkan oleh aura Zi Yi, dia baru sadar kembali saat Zi Yi telah berjalan sejauh beberapa langkah.

Begitu sadar kembali, hatinya merasa tidak senang.

Bisa-bisanya seorang anak perempuan dari keluarga pengusaha kecil ingin menunjukkan kekuatannya untuk menghilangkan harga dirinya begitu masuk ke dalam.

Hatinya merasa tidak senang, tetapi dia sengaja berpura-pura tidak mengenal Zi Yi, dia bertanya, "Kamu?"

Begitu Nyonya kedua He berbicara, yang lainnya langsung sadar kembali.

Mereka semakin terkejut dengan identitas Zi Yi.

Sudut bibir Zi Yi samar-samar membentuk senyuman, tetapi dia bertanya dengan nada bicara yang bingung, "Bukankah Nyonya kedua He yang mengundang kami datang? Karena kamu tidak kenal denganku, kenapa ingin mengundangku?"

Siapa pun juga tidak menyangka bahwa Zi Yi akan bertanya seperti itu.

Untuk sesaat, seluruh ruang tamu menjadi sunyi.

Dalam waktu singkat, suasananya berubah menjadi canggung.

Sebagai Nyonya keluarga kaya, Nyonya kedua tidak mungkin bisa dipengaruhi oleh ucapan sembarangan dari Zi Yi. Kemudian, dia menggunakan senyuman paling sopannya lalu berkata, "Seingatku, aku yang menyuruh kepala pelayan untuk mengundang kalian. Semua pengunjung adalah tamu, kamu…"

"Zi Yi."

"Nona Zi, selamat datang."

Zi Yi mengangguk-anggukkan kepala kemudian berbalik badan untuk menatap ke arah Zi Xu mereka bertiga tertegun dengan berdiri di sana.

Bagaimanapun, mereka bertiga tidak menyangka bahwa Zi Yi bisa memiliki nyali yang begitu besar untuk menentang Nyonya kedua He.

Namun, entah kenapa hati Zi Xu merasa senang setelah melampiaskan kemarahan.

Zi Xu berjalan mendekat dengan langkah besar lalu berkata kepada Nyonya kedua He, "Halo, Nyonya kedua He. Saya adalah Zi Xu, ayah Yiyi." 

Nyonya kedua He tersenyum datar ekspresinya tidak dingin dan hangat sambil mengangguk-angguk kepala kepadanya. Tiba-tiba, dia melambaikan tangannya lalu memanggil seorang wanita, "Shiya, bawalah Nona Zi pergi bermain."

Wanita yang bernama Shiya itu berjalan mendekat, "Baik, bibi."

Kemudian, dia berkata kepada Zi Yi, "Nona Zi, silahkan."