"Zhao Tianyin, keluarlah!"
Di langit di atas Ibukota, seseorang muncul berdiri gagah. Suaranya menggelegar seperti suara gledek, menyebar ke seluruh sudut kota. Ye Yuan berhasil melewati Formasi Susunan Besar pelindung ibukota dan langsung masuk. Kali ini, dia tidak masuk dengan diam-diam. Dia merasa memiliki kekuatan untuk melawan Zhao Tianyin.
Teriakan keras Ye Yuan tentu saja langsung menarik perhatian begitu banyak orang.
"Siapa..orang ini? Beraninya dia menyebut nama Yang Mulia tanpa sebutan penghormatan? Apa dia ingin mati?"
"Kau bodoh sekali! Orang ini pastinya datang dengan niat jahat! Kalau tidak, dia pastinya memang merasa mampu untuk menantang Yang Mulia. Apa kau berpikir dia mati atau tidak?"
"Kau yang bodoh! Siapa yang mampu menandingi Yang Mulia? Dia merupakan petarung di tingkat Tanpa Ikatan! Meski anak ini memang kuat, kemungkinan kekuatannya hanya berada di tingkat Pertama Pelintas Dewa."
"....."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com