webnovel

Devil's Fruit (21+)

"Aku tau aku ini hasil dari pembuahan terlarang yang tak bisa terelakkan. Bahkan aku tau kekuatanku yang sebenarnya dan aku sangat membenci itu. Aku berharap aku tak pernah ada jika hidupku selalu dalam teror seksualitas yang mati-matian aku hindari." Andrea merasa hidupnya jungkir balik saat mendekati usia 17 tahun, dimana dia akhirnya tau bahwa dia adalah keturunan salah satu raja iblis Incubus di Underworld. Cambion. Itulah sebutan baru bagi dirinya. Apakah dia nantinya akan memiliki tanduk? Apakah dia nanti akan berwajah seram? Berekor? Yang jelas, Andrea tidak menyukai kekuatan barunya. Kekuatan yang membuatnya menarik perhatian para lelaki. Kekuatan yang membuatnya harus terus lari dan dilindungi. Sedangkan Dante, seorang Nephilim yang berhasrat naik ke Surga, dia harus membunuh 100 keturunan Iblis agar bisa menjadi seorang Angel. Dan Andrea merupakan target buruan ke-99. Namun, ketika feromon gadis itu terlalu menggoda, Dante menghadapi dua pilihan: tetap membunuh Andrea? Atau justru memiliki Andrea untuk dirinya sendiri? WARNING: - HANYA UNTUK PEMBACA BERUSIA DI ATAS 17 TAHUN - ERO-FIC - TIDAK UNTUK MANUSIA SUCI & ANAK-ANAK - VULGAR & EKSPLISIT - BEBERAPA DIALOG MEMAKAI BAHASA GAUL & KASAR - TAK PERLU MEMBAWA SARA KE KOMENTAR KALIAN KARENA INI BUKAN NOVEL RELIGI!

Gauche_Diablo · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
1613 Chs

Mengorek Keterangan

Fruit 1476: Mengorek Keterangan

Baru saja makhluk astral itu selesai bicara, mendadak saja Zivena sudah melesat ke arah makhluk itu dan mencengkeram leher si astral yang mulai ketakutan. 

"Ampun! Ampuni aku! Ampuni aku!" Makhluk itu sudah tidak bisa lagi tertawa meledek karena dia mendapatkan cengkeraman di lehernya, terlebih … Zivena membawakan aura energi malaikat dia di cengkeraman tersebut.

Mana mungkin si astral tidak ketakutan. Kalau bisa, dia ingin mengompol saja karena tak bisa kabur.

"Masih berani tertawa, heh?" tanya Zivena pada makhluk dengan tatapan tajam. Dari matanya berpendar sinar putih samar. Ini meningkatkan teror di hati si astral.

"Tidak berani! Tidak berani, Nona! Ampuni aku yang rendah ini! Aku hanya suruhan! Aku hanya suruhan saja! Ampuni nyawa rendahku ini, Nona Mulia!" Segera, jin tersebut paham apa yang sedang dia hadapi saat ini. Tentunya bukan manusia biasa yang sering dia takut-takuti. 

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com