webnovel

Devil's Fruit (21+)

"Aku tau aku ini hasil dari pembuahan terlarang yang tak bisa terelakkan. Bahkan aku tau kekuatanku yang sebenarnya dan aku sangat membenci itu. Aku berharap aku tak pernah ada jika hidupku selalu dalam teror seksualitas yang mati-matian aku hindari." Andrea merasa hidupnya jungkir balik saat mendekati usia 17 tahun, dimana dia akhirnya tau bahwa dia adalah keturunan salah satu raja iblis Incubus di Underworld. Cambion. Itulah sebutan baru bagi dirinya. Apakah dia nantinya akan memiliki tanduk? Apakah dia nanti akan berwajah seram? Berekor? Yang jelas, Andrea tidak menyukai kekuatan barunya. Kekuatan yang membuatnya menarik perhatian para lelaki. Kekuatan yang membuatnya harus terus lari dan dilindungi. Sedangkan Dante, seorang Nephilim yang berhasrat naik ke Surga, dia harus membunuh 100 keturunan Iblis agar bisa menjadi seorang Angel. Dan Andrea merupakan target buruan ke-99. Namun, ketika feromon gadis itu terlalu menggoda, Dante menghadapi dua pilihan: tetap membunuh Andrea? Atau justru memiliki Andrea untuk dirinya sendiri? WARNING: - HANYA UNTUK PEMBACA BERUSIA DI ATAS 17 TAHUN - ERO-FIC - TIDAK UNTUK MANUSIA SUCI & ANAK-ANAK - VULGAR & EKSPLISIT - BEBERAPA DIALOG MEMAKAI BAHASA GAUL & KASAR - TAK PERLU MEMBAWA SARA KE KOMENTAR KALIAN KARENA INI BUKAN NOVEL RELIGI!

Gauche_Diablo · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
1613 Chs

Mengerjai Para Penculik

Fruit 787: Mengerjai Para Penculik

Andrea tiba-tiba timbul ide iseng. Ketika wanita penculik Zivena itu masuk ke kamar mandi—entah ingin buang air kecil atau benar ingin mandi, Andrea muncul dengan sosok ala mbak Kunti yang muncul di sebelahnya.

Memakai baju serba putih bernoda darah, wajah berdarah-darah, bermata merah, dan rambut terurai panjang acak-acakan.

"HWAA!!!" Wanita itu menjerit sekeras mungkin sambil berlari telanjang keluar dari kamar mandi dengan wajah pias.

Lelaki yang masih menunggu bosnya sambil menjaga Zivena yang tenang, karuan saja marah dan mengomeli wanita yang memburu ke arahnya. "Brengsek kau! Kayaknya aku harus bunuh kau saja daripada bunuh bocah ini!" Dia sambil menunjuk ke Zivena yang anteng. "Dia lebih tenang daripada kau!"

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com