webnovel

Destined For Disaster

Genre : Fantasy, Magic, Action Berkisah tentang dunia bernama Lethallius yang hampir runtuh akibat penghuninya sendiri yaitu manusia, elf dan iblis. ketiga belah pihak berperang satu sama lain selama 100 tahun lebih setelah sang pahlawan terdahulu menghilang entah kemana, jadi dewa memutuskan untuk mengirimkan pahlawan yang baru dari dunia yang berbeda (dunia kita) ke dunia Lethallius. dimana dari 300 orang yang terpanggil, hanya satu orang yang menjadi pahlawan. Dewa hanya memanggil manusia yang berjiwa muda dan memiliki potensi dalam satu organisasi agar mereka mudah membentuk sebuah tim minimal berjumlah 4 orang, yang tidak lain targetnya adalah sekolah SMA/SMK. Main Character kita yaitu Itsuki ikut terlempar ke dunia tersebut saat ia berada di sekolah seperti biasanya, hal yang tidak meng-enakkan dari hal itu ialah... Itsuki hampir tidak punya teman di kelas atau di sekolahnya, dengan kata lain ia akan sulit membentuk tim ataupun bergabung dengan sebuah tim, ia sering dijauhi karena latar belakang keluarganya, walau ia masih memiliki teman masa kecil yang masih peduli padanya, sebuah kebetulan yang tak terduga mereka sekolah dengan jalur yang sama dari sekolah dasar, menengah, dan atas. akankah Itsuki bertahan di dunia yang baru dan kejam tersebut? Main character -Itsuki -16 tahun -Siswa SMA biasa (!)Setiap sepuluh bab akan diperlihatkan status setiap karakter yang ada, di mulai dari inventory, efek aktif dan love entrance(!) 17+ ea bang

Natan1447 · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
19 Chs

A Simple Reunion

Pov Used

-Pov 3

-Pov 1 (Itsuki)

.

Setelah aku dan Athea selesai dari guild, kami langsung menuju ke tempat Raja Glasstencial untuk menyerahkan batu sihir yang ia minta, tapi sebelum itu, Athea memegang tangan ku dan membawaku ke toko baju, di sana kami membeli baju baru yang lebih baik.

Athea "Gimana, bagus gak?"

"Yaa cocok untukmu"

Athea "B-baiklah akan ku ambil yang ini"

Style Athea berubah total, terutama di bagian rambut dan pakaian, dia sudah seperti penyihir astronomer.

Setelah selesai, kami langsung menuju ke kastil kerajaan yang tempatnya tak jauh dari lokasi toko, di sepanjang perjalanan Athea mempertanyakan darimana aku berasal, dan aku menjawab sejujur mungkin walau Athea terlihat kurang percaya.

.

"Percaya atau tidak itu terserah padamu, aku hanya menceritakan apa yang aku alami, untuk saat ini aku ingin mencari tahu bagaimana cara kembali ke dunia asal ku"

Athea "Tidak... aku percaya, dulu aku pernah mendengar sebuah cerita, cerita seseorang yang disebut sebagai pahlawan yang datang dari dunia lain dan menyelamatkan dunia ini dari konflik tak berujung, ia menetralkan keadaan dengan kekuatan nya sendiri sampai suatu saat sang pahlawan menghilang entah kemana"

"Tunggu, apa hanya dia saja yang datang dari dunia lain?"

Athea "Hmmm oh ya! ku dengar dia tidak datang sendirian, ia adalah 1 dari 300 orang yang datang dari dunia lain waktu itu"

*Gasp* Ini sesuai dugaan ku, dunia ini dulunya sangat damai karena sang pahlawan menetralkan keadaan yang ada di dunia ini, tetapi masih saja ada oknum oknum yang tidak terima dengan kedamaian tersebut dan mengadu domba kan tiga belah ras, setidaknya itulah dugaan ku yang mungkin tepat dan terjadi di dunia ini.

"Orphim, ada yang mau gw tanyain"

Aku mencoba berkomunikasi dengan Orphim melalui telepati.

Orphim "Soal apa tuan?"

"Lah lu aktif? gw kira lu hibernasi"

Orphim "Aah.. maaf, aku hanya sedang mempersiapkan energi cadangan untuk berjaga jaga jika tuan memerintahkan ku untuk memindai area"

"Tunggu apa? seberapa besar energi yang kau keluarkan untuk kemampuan itu?"

Orphim "Aku tidak tahu, yang pasti itu sangat menguras energi sihir ku, karena setiap hal dalam bentuk apapun akan terpindai"

"*Menghela nafas* Maafkan aku, aku tidak tahu soal itu"

Orphim "Bukan masalah tuan! berkat kerjasama kita, kita bisa keluar dari dunia bawah bersama!"

.

Yaa, itu masa masa yang menegangkan.

.

Athea "Kita sampai, ini dia istana kerajaan"

.

Disaat yang bersamaan, para murid dan mantan teman kelasku di kumpulkan di depan gerbang istana untuk pelepasan, yang tidak lain bertujuan untuk meningkatkan level mereka masing-masing, mereka semua diarahkan untuk mendaftar ke berbagai guild di seluruh kerajaan dan membentuk party agar mendapatkan exp dua kali lipat.

.

"Athea, sebaiknya kita menemui raja nanti saja"

Athea "Hmm.. kenapa?"

Aku tidak bisa menjelaskan nya, entah kenapa aku tidak ingin bertemu dengan mereka sekarang.

Athea "Hooo, jadi itu 299 orang calon pahlawan yang datang bersamamu, kenapa? kau tidak mau bertemu teman-temanmu?"

"Apanya yang teman, aku tidak diperlakukan seperti layaknya seorang teman bagi mereka di dunia asal kami"

Walau tak semua, tapi itu sangat menyakitkan, diem mulu dikatain si pendiam, giliran buka topik sama temen kelas dibilang sok asik.

Athea "Kasian... jadi itu alasanmu tidak ingin bertemu mereka? begini saja, gunakan topeng lamaku, aku yakin mereka tidak akan sadar"

Athea mengeluarkan topeng lamanya yang berwarna hitam dengan sayatan sedang berwarna putih di bagian lubang mata kiri, dan topeng itu hanya menutupi bagian atas saja, bagian mulut tidak tertutup topeng.

"Hei ini terlalu terbuka.."

Athea "Oh ayolah kita tidak punya banyak waktu, aku akan menyembunyikan indentitas aslimu, gunakan nama samaran jikalau ada yang mengenalimu"

"Oke oke tenanglah.. sudah ku pakai, ayo"

Kami pun sampai di barisan belakang dari semua murid yang sedang berbaris dan sedang mendengarkan arahan sang raja.

Athea "Kita lewat pinggir saja"

Athea menarik lenganku dan melewati barisan melalui pinggir jalan.

Athea "Sial terlalu banyak penjaga, kita tidak bisa melewati barisan penjaga itu, hei apa kau bisa memancing keributan?"

"Apa? kau ingin aku membuat keributan disini?"

Athea "Iya, tapi jangan sampai ada yang terbunuh"

"Baiklah, bagaimana kalau aku melempar sihir angin ke raja?"

Athea "Boleh saja, jangan berlebihan"

"Apa? kagak denger.. wind fire slash!"

Athea "An*** budek lu ya!1!"

Aku melancarkan serangan angin berlapis api langsung ke arah raja tanpa berfikir akan berakibat fatal atau tidak, tapi untungnya sang raja tak hanya berkedudukan tinggi, ia menguasai cukup banyak sihir layaknya penyihir tingkat menengah.

Tepat sebelum serangan ku mengenainya, raja langsung membuat pelindung energi.

Raja "Siapa kalian? kenapa kalian menyerangku?"

Dengan ekspresi wajah yang tenang, raja mengalihkan pandangannya kepada kami, dan sorotan mata nya terlihat mengancam.

beberapa prajurit kerajaan langsung mengepung kami dan sisanya mengamankan murid yang berdekatan dengan lokasi kami.

Athea "Yang mulia, mohon maaf soal itu kami hanya ingin memberikan batu sihir yang diminta..!"

Sang raja terkejut, dan langsung memerintahkan prajuritnya untuk mundur, lalu tanpa pikir panjang sang raja membawa kami ke ruangan pribadinya.

Sebelum kami bertiga meninggalkan area depan kerajaan, aku melihat ke barisan para murid mantan teman kelasku, di sana terlihat Lily yang menatapku, saat ku tatap balik ia membuang tatapannya seakan ia tidak menatapku saat itu.

Athea "Its.. Amadeus, cepatlah raja menunggu"

"Aah.. maaf aku melamun"

.

Setelah itu Lily langsung melihat pedang di punggung Itsuki yang berkedok nama Amadeus dan ia sadar, bahwa pedang itu mirip dengan pedang yang dibawa Itsuki saat pertama kali sampai di dunia tersebut, atau saat sebelum Itsuki ditarik kedalam dunia bawah.

.

Jendral pemimpin pelatihan "Baiklah yang mulia memutuskan untuk langsung melepas kalian, pergilah ke guild dan naikkan level kalian!"

.

Setelah dirasa arahan dari raja sudah cukup, para murid pun langsung dilepas untuk menaikkan level mereka masing masing, sampai mereka cukup kuat untuk ditempatkan di barisan paling depan dalam rencana True Light Evolution yang meliputi 2 kerajaan besar lain yang siap bekerja sama dengan tujuan untuk melakukan perdamaian dengan cara apapun, jika pihak elf dan iblis tidak bisa di ajak negosiasi, maka cara perang dan penggulingan kekuasaan adalah solusi terakhir dengan resiko jutaan nyawa prajurit terancam menghilang.

.

-Lily pov

Saat Lily memalingkan wajahnya dari Amadeus, ia sempat berpikir jika itu adalah Itsuki, walau penampilan nya berubah dan tidak dikenali, ia tetap menyadari keberadaan yang tidak asing saat melihatnya, ditambah lagi pedang yang ada di punggung Amadeus sangat familiar di matanya.

Elisa "Lily ayo, yang lain sudah menunggu!"

Lily "Oh.. maaf aku melamun, ayo"

Elisa "Apa yang kau pikirkan tadi? sampai-sampai kami di acuhkan"

Lily "Bukan apa apa, cuma hal yang tidak penting"

teman Lily 1 "Hei hei, aku tahu tempat guild yang dekat dengan gerbang perbatasan, ayo kita mendaftar di sana!"

Elisa "Wah kelihatannya itu akan mempermudah kita, ayo sebelum yang lainnya sampai!"

.

Mereka berjalan bersama menuju guild yang waktu itu Athea dan Itsuki datangi.

.

-Itsuki Pov

Raja "Batu sihir itu sebenarnya adalah bagian dari obat kutukan yang menimpa anakku Viola, ia dikutuk penyihir iblis dengan kutukan kebutaan semasa ia masih bayi, sampai saat ini ia terus berdoa agar ada pahlawan yang bisa menghilangkan kutukannya tersebut"

Athea "Tunggu, itu tidak mungkin setahu saya kutukan itu memiliki durasi"

Raja "Wajarnya memang seperti itu, tapi penyihir itu mengorbankan nyawa nya agar kutukan itu tak memiliki durasi, jadi potioneer kami perlu bahan bahan khusus untuk meracik obat penyembuh"

"Jadi.. Apa masih ada bahan yang belum terkumpul?"

Raja "Semuanya sudah terkumpul, potioneer kami sekarang sedang meracik obat penyembuh"

"Syukurlah, akhirnya putri anda bisa sembuh yang mulia"

Raja "Aku sangat berterima kasih pada kalian, sebagai imbalannya, masing-masing dari kalian ku berikan 1800 koin emas!"

Athea tampak terdiam dan sangat kaget, sedangkan aku masih terlihat biasa saja.

"Tunggu yang mulia, aku ingin meminta tolong padamu"

Raja "Yaa, apa itu?"

"Tolong bawa pulang semua petualang yang masih mencari batu sihir di dataran tinggi, mereka sudah lama mencari batu sihir yang anda minta mati-matian"

Athea "Itsu..."

Raja "Baiklah akan ku kabulkan, kau sudah dengar itu, Alfred (penasehat raja) Perintahkan beberapa prajurit untuk menjemput petualang di dataran tinggi, beri mereka baju hangat obati yang terluka dan sakit, kuburkan yang sudah gugur dengan layak, cepat!"

Alfred "Baik segera yang mulia!"

Raja "Selesai, Mengingat mereka juga berjuang dalam mencari batu sihir itu, akan kuberikan kompensasi yang setimpal dengan apa yang mereka lalui"

Potioneer "*Mengetuk pintu* Yang mulia, ini saya"

Raja "Aah.. Elric masuklah"

Elric, Potioneer pribadi kerajaan yang membuat segala obat dan potion penguat untuk anggota kerajaan.

Elric "Ini tuan, saya berhasil mengekstrak semua bahan bahan yang tuan berikan dan terciptalah potion anti kebutaan"

Raja "Oh tuhan... akhirnya... putriku bisa sembuh"

Raja tampak sangat senang setelah melihat potion tersebut, terlihat ia memegang potion sambil sedikit menangis.

Raja "Cepat, berikan ini pada anakku"

Athea "Y-yang mulia, kami harus pamit, ada beberapa urusan yang harus kami selesaikan"

Raja "Secepat itu? ohh... baiklah, jangan lupa untuk datang ke pesta perayaan kesembuhan putriku malam ini, kalian jadi tamu spesial!"

.

Skip ke sore hari, Aku dan Athea selesai makan bersama di kedai makan pinggir jalan.

Athea "Yaah hari ini sangat menyenangkan, Itsuki apa kau punya rencana setelah ini?"

"Emm kurasa tidak, untuk sekarang aku hanya tertarik ke iblis bermata putih bersinar yang ku temui di dunia bawah, mungkin besok akan penuh dengan petualangan, kalau kau sendiri?

Athea "Aku ya, sebenarnya setelah ini aku ingin pulang bertemu nenek ku, ditambah lagi aku sangat jauh dari rumah"

"Pasti sulit ya.. ku do'a kan semoga kau pulang dengan keadaan baik"

Athea "Makasih banyak ya Itsuki, untuk hari ini.. untuk semuanya.. tanpa kau aku tidak akan bisa pulang dan bebas seperti sekarang ini"

"Tak perlu dipikirkan, aku senang semuanya berakhir, ini sudah saatnya aku pergi"

Athea "Tunggu.."

Saat aku beranjak pergi, Athea menarik lengan ku dan mengalihkan pandanganku langsung ke wajahnya, perlahan-lahan Athea mendekatkan wajahnya ke wajahku dan kemudian ia mencium pipiku untuk menyampaikan perasaan.

"A-Athea..."

Dengan sigap Athea menurunkan wajahnya dan memalingkan diri ke sebelah kanan.

Athea "Hadiah dariku.. dan salam perpisahan, andai aku bisa ikut bersamamu.. tapi aku tidak bisa.."

Jujur ini ciuman pertama yang ku terima dari perempuan kecuali ibuku sendiri, ya walau hanya sekali.

Setelah itu, Athea memberiku batu Ruby yang sudah di enchant dengan sihir agar jika suatu saat kita tak sengaja bertemu, dua pemilik batu bisa sadar dan mengingat momen 10 detik sebelum perpisahan. jadi secara tidak langsung Athea menciptakan momen yang tak bisa terlupakan beberapa saat lalu.

.

Waktu berpindah ke malam hari, Athea berangkat lebih awal karena dia tahu perjalanannya sangat panjang, sedangkan Itsuki pergi ke penginapan untuk istirahat dan pergi berpetualang esok harinya.

.

.

... Bersambung