"Kenapa dengan Ayahku Glad? apa Ayah pingsan karena aku?" tanya Jeevan dengan wajah sedih dan pucat.
"Aku juga tidak tahu Jeev, kita tunggu ambulans saja." ucap Gladys merasa kasihan pada Jeevan. Jeevan begitu sangat menyayangi Ayahnya. Walau sekeras apa pun Ayahnya bicara padanya bahkan menghajarnya, Jeevan sama sekali tidak melawan.
"Jeevan, sepertinya ambulans sudah datang. Aku akan melihatnya." ucap Gladys seraya bangun dari tempatnya dan segera pergi ke depan untuk melihat siapa yang datang.
Melihat ambulans yang datang segera Gladys memberitahu keadaan Tuan Mark pada salah satu tim medis yang menghampirinya.
Setelah mendengar penjelasan dari Gladys tim medis itu menganggukkan kepalanya dan berjalan masuk menyusul dua temannya yang sudah masuk lebih dulu.
"Gladys, aku akan menemani Ayah di mobil ambulans. Kamu bisa membawa mobilku kan?" tanya Jeevan dengan wajah sedih seraya memberikan kunci mobilnya pada Gladys.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com