"Kamu kenapa?" tanya Hana, Ibunya Orlee. Ia merasa khawatir ketika melihat seragam yang di pakai Orlee kotor.
"Bu... aku.."
"Kenapa?" Hana semakin khawatir, ketika anaknya seperti merasa tertekan.
"Aku melempar batu yang cukup besar dan membuat Kendrick hilang kesadaran."
"Kendrick? Bukan kah dia putra Pak Gerald?"
"Iya Ibu... Apa Kendrick tidak akan mati Ibu?"
Hana menggelengkan kepalanya.
"Kita harus meminta maaf kepadanya, kamu harus menjenguk Kendrick."
"Tapi aku takut Bu, bagaimana kalau aku dipenjarakan Pak Gerald karena melukai anaknya."
"Ibu harus tahu kenapa kamu melemparkan batu ke kepala Kendrick?"
"Aku tidak sengaja Bu.." ucap Orlee, dia sungguh menyesal telah melemparkan batu itu. andai saja dia bisa menahan dirinya dan berbicara baik-baik dengan Kendrick. Tapi Orlee benar-benar dikuasai oleh rasa takut dan reflek saja ia melempar batu itu.
***
Sebuah Mansion mewah membuat Orlee terpelongo, sangat berbeda dengan rumahnya. Dan beberapa penjaga yang sedang berjaga membuat Orlee takut juga.
"Maaf ada perlu apa?" tanya seorang laki-laki yang berpakaian hitam-hitam, Orlee yakin dia juga termasuk penjaga mansion ini.
"Saya harus bertemu dengan Tuan kalian, anak saya yang menyebabkan putra tuan kalian pingsan."
Penjaga itu melihat kearah penjaga lain, seolah-olah mengkode membiarkan masuk Hana juga Orlee.
Hana dan Orlee dipersilahkan masuk dan duduk di sebuah sofa mewah juga empuk. Orlee masih menundukkan kepalanya karena merasa takut.
Gerald juga Jean menghampiri tamu mereka.
"Apa sebelumnya kita saling kenal?" tanya Jean, karena yang datang seorang perempuan dan kemungkinan besar mungkin temannya.
"Maaf nyonya, saya mengenal nyonya dan nyonya pasti tidak mengenal saya. Saya datang kesini untuk meminta maaf atas perilaku anak saya Orlee yang telah membuat Tuan Kendrick hilang kesadaran."
"Seorang wanita yang membuatnya seperti itu?"
Gerald merasa heran, dan aneh.
Orlee melirik Ibunya dan ia mulai berbicara meminta maaf juga menanyakan kabar Kendrick.
"Dia baik-baik saja, saya tidak percaya Kendrick dikalahkan seorang wanita."
Orlee merasa tak enak dengan kedua orang tua Kendrick yang sepertinya tak marah.
"Tuan, Nyonya saya benar-benar minta maaf dan menyesal atas kejadian ini."
"Kamu tenang saja, namun saya heran kenapa dia bertengkar dengan seorang perempuan," ucap Gerald.
"Anak itu tidak tahu malu bertengkar dengan seorang perempuan," timpal Jean dan menertawai anakknya.
"Terima kasih Nyonya dan Tuan memaafkan anak saya."
Jean dan Gerald mengangguk dan berbicara bahwa tidak apa-apa, Kendrick juga baik-baik saja tak ada luka serius.
***