Bugh...bugh...
Hantaman demi hantaman tanpa melihat sekitar, tanpa mendengar suara ringisan orang yang dipukulnya. Didengarnya hanya seorang wanita yang terus menangis, dia mendengar setiap tangisannya terdapat rasa takut. Setiap isakannya ia ingin lampiaskan, ia benar-benar marah.
Orlee yang sedang berjalan dan mendengar suara ringisan juga pukulan itu membuat fokusnya terganggu. Ia memutuskan untuk melihat ada apa di ruang lapangan ini.
Darah bercucuran membuat Orlee segera menghampiri dan memisahkan kedua laki-laki itu, ia pun memukul laki-laki yang terus menghantam laki-laki yang tak berdaya itu.
Orlee hanya melirik sekilas dua orang yang hanya melihat kejadian itu, tanpa melihat wanita yang sedang menangis itu. Orlee pikir kedua orang yang berada di tempat itu sangat tidak berprikemanuasiaan membiarkan kekerasan di depan matanya.
Orlee pun membopong laki-laki itu. Sedangkan laki-laki yang baru saja di tinju nya itu terdiam dan menyisakan luka di wajahnya yang cukup lebam.
***
"Kenapa kau diam saja dipukuli seperti itu, apa kau bodoh?"
"Siapa namamu?"
"Yang pasti namaku bukan bodoh seperti mu!" jawab Orlee.
"Aku serius bertanya siapa namamu?"
"Orlee Katriel, dan aku tebak namamu bodoh."
Laki-laki itu tersenyum dan menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Namaku Daniel Ernando, bukan bodoh. Oh ya, aku jamin kamu akan berhadapan dengan Kendrick. Kamu menolong ku dan kamu akan mendapat masalah. Tapi aku sangat berterima kasih padamu. Aku harap kamu berhati-hati, dia tidak akan melepaskanmu begitu saja."
"Aku tidak peduli!" Ucap Orlee dan berlalu begitu saja.
***
Cerita ini sedang saya Revisi tiap bab nya dan maaf saya tidak bisa merevisi besar-besaran dengan membahkan alur cerita. Jangan aneh kalo misalkan ceritanya tidak nyambung dengan chapter-chapter berikutnya karena kemungkinan belum saya revisi. Salam author Rima.
Oh ya penulis aslinya author Roma. Dia tetap menulis, namun tidak merevisi.