webnovel

DELISA

Seorang gadis kecil berlari dari rumahnya, ia berlari dan tidak sengaja tersandung batu didepannya. "Aduh, berdarah lututku, sakit sekali," ucap gadis kecil itu saat cairan merah mengucur dari lututnya. Gadis itu tak lain adalah Delisa saat dia masih berumur 6 tahun. Tidak ia sadari, darah segar keluar dari hidungnya yang kecil. Saat Delisa kecil akan mengusap darah itu dengan bajunya, ada seorang anak laki laki yang menghentikannya. "Berhenti," cegah anak laki laki itu, dan Delisa kecil mendongakkan kepalanya sedikit dan menatap anak laki laki itu. Anak laki laki itu mengambil sesuatu dari kantong bajunya dan mengeluarkan benda yang ternyata adalah sapu tangan. Ternyata anak laki laki itu mengusap darah yang keluar dari hidung kecil Delisa, Delisa kecil terdiam dan anak laki laki itu berkata. "Hidungmu berdarah," ucap anak laki laki itu, saat dia menunduk dia melihat lutut Delisa kecil berdarah dan memar "Lututmu juga berdarah dan memar," lanjut anak laki laki itu sambil mengeluarkan hansaplast dari kantong bajunya dan mulai menutup luka di lutut Delisa kecil dengan hansaplast itu. Delisa kecil terdiam seketika, dia menatap kearah anak laki laki itu dan bertanya "Kamu siapa?" janya Delisa kecil. Sontak anak laki laki itu mendongakkan kepala dan menatap balik Delisa kecil, dia menjawab "Namaku Arka, namamu siapa?" jawab Arka sambil bertanya diakhirnya. "Namaku Delisa, kenapa kamu perduli denganku?" jawab Delisa disertai pertanyaan diakhirnya. Arka terdiam dan berpikir sebentar, dia berkata "Tidak tahu, mungkin karena kamu istriku," jawab Arka seadanya. Delisa mengernyitkan dahi bingung. "Istri?" Tanya Delisa bingung, Arka menganggukkan kepala. "Istri apa itu?" tanya Delisa lagi, dan Arka hanya mengangkat bahu tanda tidak tahu. "Kamu mau jadi istriku? Nanti saat kita sudah dewasa, aku berjanji akan selalu melindungimu dan menjagamu," ucap Arka dewasa, Delisa hanya mengangguk saja. Arka tersenyum yang membuat Delisa terpesona oleh senyumannya. Gadis kecil itu adalah Delisa Raveena Acavelle Ardilan adalah anak perempuan keluarga ARDILAN, ia mempunyai kakak kembar yang bernama Delima Reeca Zharlie Ardilan. Dan anak laki laki itu Arka Raiden Cornelius adalah anak tunggal dari keluarga ternama yaitu keluarga CORNELIUS, ia adalah seorang primadona disekolahnya. Dia laki laki yang dingin, cuek dan tidak perduli dengan lingkungan sekitar. Bagaimana kisah mereka selanjutnya? Apakah Delisa akan bertemu lagi dengan kekasih masa kecil atau tidak? Saksikan terus kisah mereka berdua hanya di novel DELISA yaa☺️

DaoistmVmhWt · Teenager
Zu wenig Bewertungen
3 Chs

Chapter Ke O1

❃.✮ 𝐀𝐰𝐚𝐥 𝐃𝐚𝐫𝐢 𝐏𝐞𝐧𝐝𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚𝐚𝐧 ✮.❃

─፝֯֟───֟፝֯───፝֯֟───֟፝֯───֟፝֯───፝֯֟───֟፝֯─

Seorang gadis kecil berusia 5 tahunan sedang bermain dengan kakak kembarnya, ia dan kakaknya sedang asik bermain di sekitar halaman rumahnya. Gadis kecil itu adalah Delisa Raveena Acavelle Ardilan dan kakaknya yaitu Delima Reeca Zharlie Ardilan.

Tiba tiba Delisa kecil menjatuhkan mainannya dan memegangi dadanya, dia terlihat sangat kesakitan

"Kakak sakit, dada Delisa sakit kak," ucap Delisa sambil memegangi dadanya yang kesakitan, Delima sontak kaget dia berlari dan berteriak didalam rumah.

"AYAH, BUNDA, DELISA!" teriak Delima sambil memasuki rumah tersebut, ketika nama "Delisa" disebut, kedua orang tuanya panik sambil menghampiri Delima.

"Ada apa sama Delisa kak?" tanya sang ayah sambil menatap putri sulungnya.

"Delisa, Delisa yah!" ucap Delima dengan panik, sang bunda mendekati putri sulungnya itu sambil menenangkannya.

"Pelan pelan kak ngomongnya, coba tarik nafas sekarang terus keluarin," ucap sang bunda, Delima akhirnya menuruti sang bunda.

Setelah Delima tenang, sang ayah bertanya lagi "Delisa kenapa kak?" tanya sang ayah sekali lagi

Delima menceritakan kejadiannya dari awal "Tadi Delim sama Lisa sedang main yah, bun. Terus tiba tiba dada Delisa sakit, dia kesakitan sambil pegangin dadanya," jelas Delima kepada ayah serta bundanya, sontak kedua orang tuanya berdiri dari sofa dan bertanya kepada putri sulungnya.

"Sekarang Delisa ada dimana kak? Kasih tau ayah sama bunda," tanya sang ayah yang disetujui oleh bundanya, Delima berlari kearah halaman rumah dengan diikuti oleh ayah serta bundanya.

Tibalah dihalaman rumah, Delima menunjuk dan mendekati Delisa yang sedang menahan sakit sambil memegangi dadanya, orang tuanya pun mendekati Delisa.

"Kenapa nak?" tanya sang ayah kepada anak bungsunya, Delisa mendongakkan kepalanya sedikit dengan mata yang berkaca kaca.

"Dada Delisa sakit yah, sakit banget," lirih Delisa yang masih memegangi dadanya, satu air matanya turun membasahi mata cantiknya. Refleks sang ayah langsung menggendong dan membawanya masuk ke mobil.

Delima, ayah serta bunda membawa Delisa kerumah sakit.

ָ ֹ ★⭒ ָ ֹ ⭑✩ ָ  ֹ ★⭒ ָ ֹ ⭑✩ ָ ֹ ★⭒ ָ ֹ ⭑✩

Tibalah mereka dirumah sakit, sang ayah berteriak panik kepada dokter dokter, dan memaksa dokter untuk memeriksa Delisa.

"Dok, dokter, anak saya dok," teriak sang ayah sambil menggendong Delisa, ia mencegat para dokter yang berlalu lalang, tapi tidak ada satupun yang menhampiri mereka.

Ada satu dokter laki laki yang menghampiri mereka, dokter itu langsung berkata dan membawa mereka ke ruangannya.

Saat mereka tiba diruangan dokter itu, Delisa langsung dibaringkan diranjang dan diperiksa oleh dokter.

Delima, ayah serta bunda menunggu didepan dengan wajah cemas, saat pintu terbuka ketiganya langsung berdiri dan mendekat kearah dokter.

Dokter itu menarik nafas panjang sambil berkata takut keluarga Delisa kaget mendengarnya "Eumm jadi begini pak, bu. Pasien Delisa di diagnosis mempunyai penyakit jantung, hidupnya tidak akan lama. Jadi saya sarankan untuk mencari pendonor jantung untuk putri kalian, mungkin saat ini hanya sakit didadanya saja tapi bila tidak ditindaklanjuti akan semakin parah, pasien bisa koma atau bahkan meninggal. Jadi tolong secepatnya ditindaklanjuti ya pak bu," jelas sang dokter sambil melihat ekspresi dari ketiga orang itu

Sang ayah bertanya kepada dokter "Apa ada cara lain dok untuk menyelamatkan hidup putri saya?" tanya sang ayah sambil menatap harap, dokter itu menggeleng dan berkata.

"Tidak ada pak, satu satunya cara hanya mencari pendonor jantung untuk Delisa, dan satu lagi tolong bahagiakan pasien, jangan buat pasien drop, stress atau bahkan kehilangan semangat hidup. Saya sudah menulis resep dokter untuk Delisa bila bila anak itu merasakan sakit didadanya lagi," ucap dokter itu sambil memberi kertas yang berisi resep dokter kepada ayah Delisa, lalu dokter tersebut meninggalkan ruangan itu.

Delima, ayah serta bunda terdiam seketika. Delima terisak pelan mendengar apa yang dikatakan oleh dokter, sang bunda juga sama. Sang ayah malah memukul tembok rumah sakit dengan kencang dan memegangi rambutnya prustasi.

Dan tanpa diketahui oleh Delisa, sejak kejadian itu. Delima, dan ayah serta bundanya malah menjauhi dirinya, mereka malah lebih sayang kepada Delima dibandingkan dirinya, dia kehilangan kasih sayang dari kedua orang tuanya dan dia malah selalu mendapat kebencian dari ayahnya.

Bersambung...

𓈃  ָ ּ  𓏲 𓈃  ָ ּ  𓏲 𓈃  ָ ּ  𓏲 𓈃  ָ ּ  𓏲 𓈃  ָ ּ

Haii, ketemu lagi dengan saya sang author. Gimana seru ga ceritanya? Mau membaca chapter berikutnya? Vote, like serta comment dulu dong.

Nanti kalau banyak vote, like sama comment nya saya lanjutin ceritanya.

Sampai jumpa di chapter berikutnya👋🏻☺️.

𝗝𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗰𝗼𝗽𝗮𝘀 𝗻𝗼𝘃𝗲𝗹 𝗶𝗻𝗶, 𝗶𝗻𝗶 𝗵𝗮𝘀𝗶𝗹 𝗯𝘂𝗮𝘁𝗮𝗻 𝘀𝗮𝘆𝗮 𝘀𝗲𝗻𝗱𝗶𝗿𝗶!!