Anin baru saja selesai melaksanakan sholat nya. Ia pun lalu keluar dari musholla dan berjalan seraya memainkan ponselnya.
"Duhhh aku sampai lupa lagi balas pesannya pak Radit dari tadi malam.. Kira-kira dia marah gak ya kalau aku ingkari janji aku?? Toh dia juga kan waktu itu gak jadi nganterin bang Rafka pulang .. Aku harus gimana ya ini??" gumam Anin seraya menggigit jari telunjuknya.
Anin pun membuka isi pesan dari Radit dan membacanya.
"Udah deh aku minta maaf aja sama dia kalau aku gak bisa temenin dia datang ke pesta temannya.." gumam Anin.
Ketika Anin akan membalas pesan dari Radit, tiba-tiba ada seseorang yang berdiri di depannya.
"Anindya.." ucap seseorang yang membuat Anin tersentak kaget.
"Astaghfirullah .." gumam Anin.
Anin pun mendongakkan kepalanya untuk mengetahui siapa yang memanggil namanya.
"Lho.. pak Radit?? Kok bapak bisa ada di sini sih?" ucap Anin.
"Bisa kita bicara sebentar?" ucap Radit.
"Hmm sa-saya sibuk pak.. maaf.." ucap Anin gugup.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com