webnovel

Pergilah Sejauh Engkau Bisa! (5)

Redakteur: Atlas Studios

Sebenarnya, Qin Zhi'ai sudah hendak mengatakan itu sejak Gu Yusheng memarkir mobilnya di pintu masuk rumah sakit.

Saat mereka berada di dalam mobil, dengan begitu banyak luka di sekujur tubuhnya, rasa sakitnya tiba-tiba bertambah, dan ia merasa tubuhnya semakin melemah. Pada saat itu, ia takut jika tiba-tiba pingsan di depan Gu Yusheng, maka ia mengertakkan giginya agar tetap sadar.

Namun, ketika mereka keluar dari mobil, Gu Yusheng menggendong Qin Zhi'ai dan memasuki rumah sakit, tidak ada kesempatan baginya untuk mengatakan apa pun. Kemudian diikuti serangkaian pemeriksaan besar. Hingga saat itu Qin Zhi'ai belum sempat berbicara padanya.

Bukan karena ia tidak ingin ditemani oleh Gu Yusheng, ia sudah memimpikan hal itu selama bertahun-tahun, tetapi ia tahu benar betapa Gu Yusheng sangat benci berada bersamanya, karena ia menjalani kehidupan orang lain.

Qin Zhi'ai merasa seandainya bukan Gu Yusheng yang ia selamatkan, Gu Yusheng tentu tidak akan mau mengantarnya ke rumah sakit, sekalipun ia terluka. Apalagi, tepat sebelum Gu Yusheng membawanya ke rumah sakit, Gu Yusheng sudah menyuruhnya untuk berada sejauh mungkin darinya jika Qin Zhi'ai melihatnya lagi di kemudian hari.

Ya, berada sejauh mungkin…..Apakah ia akan menyangka Qin Zhi'ai menyelamatkannya sebagai suatu cara lain untuk berurusan dengannya lagi?

Qin Zhi'ai khawatir Gu Yusheng akan salah menafsirkan apa yang telah terjadi, jadi lebih baik untuk menjelaskannya dengan rinci. Jika tidak, ia akan terus menjadi orang yang disiksa.

Qin Zhi'ai menundukkan kepalanya, dan setelah keraguan beberapa saat, ia berkata dengan lembut, "Malam ini hanyalah sebuah kecelakaan. Aku tidak bermaksud mengganggumu dengan cara menyelamatkanmu".

Gu Yusheng mengerutkan dahi ketika ia mendengar kalimat pertamanya. Apakah ia ingin mengusirku?

Kekesalan yang tadi muncul di mobil ketika Qin Zhi'ai menggumam terus menerus bahwa ia tidak akan pernah mengganggunya, keluar lagi saat ini.

Gu Yusheng mengabaikannya dan mengeluarkan rokok, tetapi ketika ia meletakkannya di mulutnya dan hendak menyalakannya, ia menyadari bahwa ia sedang berada di rumah sakit, dimana merokok tidak diijinkan.

Ia menjadi semakin kesal dan mencabut rokok dari mulutnya. Ketika ia hendak memasukkan rokoknya kembali ke kotaknya, ia mendengar Qin Zhi'ai, yang sedang duduk di belakangnya, berkata sekali lagi," Malam ini hanya sebuah kecelakaan. Aku tidak bermaksud mengganggumu dengan cara menyelamatkanmu."

Tangan Gu Yusheng yang sedang membuang rokok tiba-tiba membeku.

Keheningan Gu Yusheng membuat Qin Zhi'ai tidak yakin apakah ia mendengarnya, maka ia menggigit bibirnya dan mengulangi lagi setelah terdiam sesaat," Lagipula, aku akan tetap melakukan hal yang sama jika itu bukan engkau…"

Sebelum Qin Zhi'ai menyelesaikan kalimatnya, Gu Yusheng melempar rokok dan kotaknya dengan kasar ke dalam tempat sampah yang terdekat.

Mencampakkan adalah kata yang lebih tepat untuk menggambarkan tindakannya.

Qin Zhi'ai tahu bahwa Gu Yusheng mulai marah lagi, hingga ia terlalu takut untuk mengatakan sesuatu.

Seperti yang telah Qin Zhi'ai duga, detik berikutnya, Gu Yusheng memutar kepalanya dan melihat padanya dengan ganas, seperti hendak merobek-robek Qin Zhi'ai, sambil berkata, " Karena engkau tidak bermaksud menggangguku, kalau begitu jangan ikut campur urusanku!"