"Kenapa?"
Rafael mendekati cantika, anak perempuan satu-satunya yang paling pertama dia sayangi. Rafael mengusap kepala cantika yang bersandar didada kevin.
"Tadi muntah-mutah." jawab sasya.
"Coba periksa aja ke klinik. Siapa tau benaran hamil." kata alexa.
"Semoga beneran hamil ya cantika."
"Makasih tante."
Cantika tidak bisa meneruskan pesta. Kepalanya pusing, dia meminta kevin untuk mengajaknya pulang dan istirahat di rumah. Dia juga gak mau jalan di klinik, menunggu dan diperiksa disana.
"Pulang aja, aku mau tidur. Pusing banget kepalanya." cantika mengeluh pada kevin.
"Ya udah pulang."
Kevin pamit pada semua orang. Kevin membawa mobilnya sendiri dan kembali ke rumah. Mereka menyewa sebuah aula untuk acara pertunangannnya.
"Semoga kak cantik beneran hamil." kata tristan pada annalis.
"Semoga." annalis juga ikut mendoakan.
"Kakak itu sedih banget waktu kehilangan calon bayinya di paris."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com