Esok harinya Wans baru saja pulang dari tempat orang tuanya, dan dia mendapati ada Jamillah dan Qimons yang sedang tergeletak di depan rumahnya.
"Loh, ini pada ngapain sih tiduran di sini?" ucap Wans.
Wans mencoba membangunkan mereka berdua.
"Mana muka di dandani begini lagi! Woy! Bangun woy!" teriak Wans.
Wajah Jamillah dan Qimons nyaris tak di kenali karna benjol-benjol sehabis terkena serangan ketapel kemarin sore.
"Kalau dari segi penampilan kayak gak asing sih," Wans menggaruk-garuk kepalanya.
"Yang cowok kayak si Culun, member Kill Rabbit deh, terus kalau yang cewek ...." Wan kembali menggaruk-garuk kepalanya lagi.
"Kayak adiknya si Patria?" tebak Wans.
Wans manggut-manggut dengan mantap.
"Oh, iya gak salah lagi nih, ini adalah Jamillah, adiknya Patria!" Sekali lagi Wans memantapkan tebakannya.
Dan dengan segera Wans meraih ponselnya untuk menghubungi sahabatnya.
"Halo, Pat!"
"Iya, ada apa, Wans!"
"Adek lu terdampar di bawah pohon beringin nih!"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com