Pagi yang cerah setelah terjadi keracunan kemarin sore.
Marpuah bangun dari tempat tidurnya.
Ibunya sedang memasak di dapur, sedangkan sang ayah masih tergeletak di atas sofa.
Sejak kemarin Abah Rene belum siuman juga, begitu pula dengan tetangganya para member Kill Rabbits mereka juga masih tampak tergeletak manja belum sadarkan diri, hanya tersisa Didi Blue saja yang masih sehat, karna kemarin dia tidak menyantap opor pembawa bencana itu.
"Good morning, Mami!" ucap Marpuah seraya mengecup pipi ibunya.
"Good night, Pu'ah, anak Mami yang imut!" sahut Jeng Oktaf.
"Loh, kok good night sih, Mi?"
"La emang beda ya?"
"Kayaknya beda deh, Mi,"
"Tapi bagi, Mami, semua itu sama, kita gak boleh membeda-bedakan sesuatu, karna di mata Tuhan semua itu sama,"
(Sebenarnya bukan seperti ini sih, konsepnya)
"Oh, gitu ya, Mi," Pu'ah mengangguk nurut.
"Iya dong, Pu'ah,"
"Yaudah, Pu'ah renang di sawah dulu ya, Mi!"
"Ok, pulangnya jangan lupa bawa tutut ya,"
"Ok, Mi!"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com