webnovel

Crystal Pair

Sejak kecil, Liza tahu kalau dia berbeda. Liza diberkahi sepasang mata yang memiliki kemampuan aneh, yaitu melihat kristal cahaya gaib yang dimiliki oleh setiap manusia di dunia. Selama ini Liza mengira kristal cahaya itu tidak berarti apa-apa, sampai suatu ketika ia terseret dalam sebuah kejadian tak terduga. Sejak itulah Liza mendapatkan suatu fakta mencengangkan tentang kebenaran jati dirinya yang ternyata adalah seorang keturunan penyihir putih legendaris yang pernah hidup di zaman abad pertengahan bernama Adera. Konon penyihir putih legendaris itu adalah penyihir yang mampu mengendalikan tujuh cakra dalam tubuhnya untuk mengeluarkan sihir dengan fungsi tertentu. Salah satunya adalah cakra jantung, cakra yang berfungsi untuk cinta dan penyembuhan. Dan berkat kemampuan sihir yang dimilikinya, Liza mampu menyembuhkan manusia dari serangan magis dan juga menolong mereka untuk menemukan jodoh sejati hanya dengan melihat pola-pola kristal gaib yang dia lihat. Itu seperti menemukan dan menyatukan jodoh kepingan puzzle. Sampai suatu hari, Liza memiliki keinginan untuk mencari siapa pasangan jiwa menggunakan kemampuan sihirnya itu. Namun anehnya, Liza masih belum menemukannya hingga sekarang. Keberuntungan jodoh seolah tidak berpihak padanya. Alih-alih mencari pasangan, Liza malah dipertemukan terus dengan Chistone, pria misterius yang memiliki pola kristal jodoh yang tidak terbaca. Siapakah sebenarnya Christone? Bagaimana bisa kristal jodoh pria itu tidak bisa terbaca oleh Liza? Lalu apakah nanti Liza bakal menemukan jodohnya? Follow untuk info dan update cerita di : @fenlykim

Fenly_Arismaya · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
235 Chs

Spanduk Opini Tentang Penyihir

Mengambil latar lain yang nun jauh dari temoat Liza berada. Di belahan bumi bagian Eropa. Bertempat di salah satu kota dalam negara Austria, Innsbruck. Ini terjadi di hari dimana Liza dan Denise baru saja bertolak ke Turk beberapa jam yang lalu.

"Silahkan masuk, Nona."

Viona, perempuan yang dulunya Liza kenal saat menyamar menjadi Sonia. Gadis cantik itu memasuki sebuah ruangan saat salah seorang petugas keamanan kota memperbolehkannya masuk.

Viona lantas diarahkan ke salah satu kursi yang berhadapan langsung dengan petugas penanya yang sudah stand by disitu sejak beberapa jam lalu.

"Silahkan perkenalkan diri Anda terlebih dahulu. Bicaralah dengan santai, seperti mengobrol dengan teman. Kuharap kita bisa bekerjasama," kata petugas penanya seraya menyiapkan mesin ketiknya untuk digunakannya mengetik simpulan hasil tanya jawab setelah ini.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com