Untuk beberapa saat, Liza memang sedikit terkejut dengan pengakuan cinta dari Christ. Ditambah ketika Christ melabuhkan kembali bibirnya, Liza masih terdiam.
Isyarat pamit melalui ciuman itu begitu tulus, hingga Liza betul-betul terlena. Maka jangan heran, jika setelahnya Liza membalasnya dengan menyandarkan kepalanya di dada Christ. Ingin sebenarnya memeluk Christ, tapi apalah daya tangannya sudah lebih dulu diborgol besi.
Zuu biarkan saja Christ dan Liza saling berdua. Pikir Zuu tak masalah, toh hanya pelukan perpisahan saja. Karena setelah ini mereka akan berpisah untuk selamanya.
Sebetulnya ada sebersit rasa tidak tega dalam hati Zuu. Tapi tetap saja, janji adalah janji. Zuu sudah berjanji pada Christ untuk melepaskan Liza dan Yui, dengan jaminan Christ ikut untuk bahan percobaan penelitian.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com