"Haaahh?? Apa bisa yang seperti itu dilakukan???"
Astaga ... Suara Christ ini ... mengapa dia tidak bisa mengkondisikan keadaan? Padahal dia posisinya bersembunyi. Tapi pria itu sepertinya tidak peduli dan bicara keras sekali saat ia kaget.
PLAK!
Dan sudah sekian kalinya Raul memukuli Christ yang bersuara besar itu. Memperingatkan Christ agar jangan berteriak kalau sedang terkejut. Tapi Christ selalu saja lupa dan ceroboh, melakukan kesalahan yang sama berulang kali.
"Aku kau mengalami demesia akut?? Sudah ratusan kali aku bilang untuk JANGAN BICARA KERAS! KAU ITU SEDANG BERSEMBUNYI, BODOH!!"
Christ menutup telinganya kuat-kuat. Suara Raul yang ia dengar sekarang malah justru lebih besar dibanding suara kagetnya Christ tadi.
Ah ... mereka memang sama-sama bodoh.
"Suaramu lebih bahkan lebih besar dariku, brengsek! Kalau saja kau bukan adiknya Liza, sudah kucincang habis tubuhmu dengan belatiku, dasar bocah!" teriak Christ sembari membalas dengan menjitak kepala Raul.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com