webnovel

Crystal Pair

Sejak kecil, Liza tahu kalau dia berbeda. Liza diberkahi sepasang mata yang memiliki kemampuan aneh, yaitu melihat kristal cahaya gaib yang dimiliki oleh setiap manusia di dunia. Selama ini Liza mengira kristal cahaya itu tidak berarti apa-apa, sampai suatu ketika ia terseret dalam sebuah kejadian tak terduga. Sejak itulah Liza mendapatkan suatu fakta mencengangkan tentang kebenaran jati dirinya yang ternyata adalah seorang keturunan penyihir putih legendaris yang pernah hidup di zaman abad pertengahan bernama Adera. Konon penyihir putih legendaris itu adalah penyihir yang mampu mengendalikan tujuh cakra dalam tubuhnya untuk mengeluarkan sihir dengan fungsi tertentu. Salah satunya adalah cakra jantung, cakra yang berfungsi untuk cinta dan penyembuhan. Dan berkat kemampuan sihir yang dimilikinya, Liza mampu menyembuhkan manusia dari serangan magis dan juga menolong mereka untuk menemukan jodoh sejati hanya dengan melihat pola-pola kristal gaib yang dia lihat. Itu seperti menemukan dan menyatukan jodoh kepingan puzzle. Sampai suatu hari, Liza memiliki keinginan untuk mencari siapa pasangan jiwa menggunakan kemampuan sihirnya itu. Namun anehnya, Liza masih belum menemukannya hingga sekarang. Keberuntungan jodoh seolah tidak berpihak padanya. Alih-alih mencari pasangan, Liza malah dipertemukan terus dengan Chistone, pria misterius yang memiliki pola kristal jodoh yang tidak terbaca. Siapakah sebenarnya Christone? Bagaimana bisa kristal jodoh pria itu tidak bisa terbaca oleh Liza? Lalu apakah nanti Liza bakal menemukan jodohnya? Follow untuk info dan update cerita di : @fenlykim

Fenly_Arismaya · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
235 Chs

Demi Menyelamatkan Harta yang Berharga!

"Ayah! Ayah!"

Raul memanggil-manggil Ayahnya dengan semangat. Sementara tangannya menarik lengan Liza, sambil berlarian dengan semangat. Mau tidak mau, Liza juga iku berlari mengikuti Raul.

"Raul pelan-pelan! Tidak perlu sampai menarikku juga! Aku bisa jalan sendiri!"

Raul yang menyadari Liza merasa tidak nyama karena tarikannya itu sontak terhenti dan melepaskan tangannya dari lengan Liza.

"Hehe! Maaf, Kak! Aku hanya terlalu bersemangat! Lagipula kita juga harus cepat sebelum Ayah berangkat keliling wilayah untuk patrol! Tadi aku sempat melihat Ayah mulai bersiap tadi!" ucap Raul dengan cengirannya.

"Patrol? Mengapa Ayah--ah maksudku Tuan Anthony berpatrol? Memangnya ada bahaya, ya?" tanya Liza bingung.

"Apa kakak tidak ingat, kalau pasukan penyihir legendaris kemarin sempat menyerang pasukan Jin yang hendak menangkap kakak dan Christ kemarin?"

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com