"Udah gue bilang kan? Jauhi gue," kesal Tika pada Ray yang tidak ada habisnya berbicara padanya dengan nada kasar atau lembut sekalipun sama sekali tidak berubah sama sekali menurut pendengaran Tika.
Selain Tika bebal mencintai Fiko, sebenarnya Ray juga lebih bebal lagi seperti Tika mencintai Fiko. Hanya saja kentaranya Tika terlalu terlihat saat menolak Ray, lain halnya Fiko yang diam-diam diam saja dan lama kelamaan sangat kesal dan marah.
"Bangsat," umpat Tika setengah mati. "Maafkan gue," ucap Ray mengatakannya dengan sangat bersemangat.
"Maafkan gue karena lo keterlaluan kesal dan marah dan gue juga keterlaluan mencintai lo," Tika melirik Ray dengan tatapan marah namun ditahan. "Aish,"
"Dasar bangsat," Lagi, Tika mengatakannya lagi dengan lebih serius dari yang sebelumnya.
"Lo akan mati kalau lo banyak bergerak," ucap Ray menegaskan jika dia bisa marah kapan saja, namun melihat gelagat Tika yang sangat biasa saja dia menjadi sedikit dongkol.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com