"Lo bicarakan semuanya ke Aldi dan Wiga?" tanya Sadewa kesamabungan telefonnya pada Devan, Devan di sana memutar bola matanya malas. "Bukankah gue perlu bilang?" Sadewa berdecit mendnegarnya.
"Apa selama ini uang yang lo dapatkan masih kurang untuk membuat lo bisu?" Devan benar-benar dibuat diam saja tidak berkutik apapun. "Gue hanya mengatakannya sedikit," Sadewa memutar bola matanya tidak percaya.
"Lo mau dady lo kehilangan pekerjaannya lagi?" Devan berdecit sebal. "Bisa jangan bawa-bawa dady gue? Dia enggak ada sangkut pautnya sama lo, dia dady gue. Dan gue rasa kalau lo punya ayah yang hanya lo punya di dunia ini apa lo enggak akan marah," Sadewa sedikit mengumpat dengan suara kecil.
"Gue baik-baik aja," sambung Sadewa tidak memperpanjang lagi, Devan menggelengkan kepalanya tidak percaya. "Jangan egois," Sadewa menatap dirinya sendiri di depan cerminnya dengan sedikit tersenyum miring.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com