Para anggota Guild Nonius ditambah Rex dan Artas telah duduk duduk dibangku kayu, dibawah terang bulang mereka sedang melakukan bakar bakar, dan makan bersama, untuk perayaan setelah berhasil membantai ratusan monster yang menyerang Rainmei hari ini.
Karena, rasa makanan di Orbis tidak jauh berbeda dari dunia nyata, hanya saja itu harus dimasak secara manual alias dimasak sendiri, tidak mengandalkan sistem, atau rasanya menjadi hambar.
Ditengah tengah mereka ada api unggun yang disampingnya terdapat dua tiang yang saling sejajar, dan dihubungkan oleh sebatang besi.
Uniknya, dibatang besi itu, bukan digantung Daging atau apapun yang sejenisnya, tapi malah manusia yang diikat menggunakam tali dengan kejam dan mulutnya disumpal dengan kain.
Manusia itu dengan mata lebar mencoba meberontak berontak agar dapat lolos dari katan tali yang mengikatnya di besi, dia seperti daging sapi malang yang siap disantap setelah dibakar.
" Mhhhhhmmmmmm !!!! " Manusia itu adalah salah satu penyusup dan dalang dibalik serangan monster, yang ditangkap oleh Rinne di hutan sebelah timur saat ingin melaksanakan rencanannya.
Saat pria itu mencoba berontak, Anggota Guild Nonius lain tidak memperdulikannya, mereka malah sibuk memakan makanan mereka.
" Uwoooh... !!! Jadi ini Sate ! Makanan negaramu memang yang terbaik Slark. " Ucap Ethan sambil mengambil setusuk sate, dan melihatnya dengan mata bersinar, lalu dengan cepat memasukan kemulutnya sekaligus.
" Uwaahhh, kenyal dan gurih. " Ucap Ethan sambil memegangi pipinya. Hampir semua orang juga membuat ekspresi demikian. Slark lalu berbicara kepada anggota guildnya yang lain.
" Ah biasanya, kami menggunakan daging ayan atau kambing untuk menyate ini, tapi karena di Orbis tidak ada, kami mengantinya dengan Werrs yang mirip dengan Ayam. "
Ucap Slark, sehingga Anggota yang membuat ekspresi seperti. ' Ohhh ' Begitu.
Ngomong Ngomong, seperti yang Slark bilang, Werrs itu adalah hewan yang cukup mirip dengan ayam, namun ukurannya lebih besar dan dagingnya lebih emouk dari ayam boiler biasa, apalagi rasanya lebih gurih.
Saat anggota yang lain sibuk memakan Sate, Rex hanya nersandar dipohon dengan tangan disilangkan, melihat itu, Iris datang dan menawarinya makan.
" Kau tidak makan Rex ? Ini Sangat Enak lho ? " Ucap Iris sambil menawarkannya Setusuk sate, namun Rex hanya menggoyang goyangkan tangannya tanda tidak mau.
" Aku orang Indonesia, aku sudah bosan memakan itu . " Ucap Rex masih menutup matanya.
" Begitukah ? "
Setelah mengucapkan itu, Iris yang tadinya berdiri, duduk disamping Rex sambil memeluk lututnya dan memakan satenya, matanya memandang ke kumpulan Anggota Guild Nonius yang terlihat sedang bercanda dan tertawa.
" Aku sangat suka sate ini, Kami juga memiliki makanan yang mirip dengan sate ini di korea, kami memanggilnya Dakkochi, itu mirip namun bumbunya berbeda. " Ucap Iris sambil mengunyah satenya.
" Hee, begitukah. " Ucap Rex masih terpejam saat menanggapi gumaman Iris.
" Um begitulah. " Jawab Iris, setelah itu suasana diantara mereka berdua hening, dan hanya menyisakan suara dan gelak tawa dari yang lain.
Namun Iris memecah keheningan dan bicara.
" Aku sangat bersyukur bergabung dengan Guild ini, bagaimana denganmu Rex, apa kau juga tertarik untuk bergabung ? " Tanya Iris.
Rex hanya menggelengkan kepalanya dengan bosan.
" Aku bukan tipe yang dapat berkerja sama dengan baik, aku Solo Player, dan mungkin tidak akan berubah. Selamanya. " Ucap Rex yang membuka matanya di kalimat terakhir.
Lalu Slark yang ada di dekat Api Unggun memanggil Rex dan Iris dengan kode tangan.
Iris yang melihat itu lalu berdiri, ia berhenti sebentar dan tersenyum kepada Slark.
" Kupikir tidak begitu, Ayo, kita akan melakukan pembagian Drop Item secara merata. " Ucap Iris menarik tangan Rsx, yang terpaksa berdiri karena statnya kalah jauh dari Iris.
" Oi, jangan menyeretku seperti itu. "
Setelah itu, mereka berdua juga duduk bersama anggota lain, setelah melihat semuanya yang ikut dalam melindungi Kota berkumpul, Slark lalu angkat suara.
" Jadi semuanya, seperti biasa, kita kumpulkan semua barang yang kita dapat dari Serangan tadi ditengah sini. " Ucapnya, setelah tu para anggota lainnya mengeluarkan banyak sekali Item dari Inventorynya.
Setelah tidak ada lagi yang menaruh barang, Slark dan Aurice mulai menghitung berapa barang barang yang telah didapatkan, setelah semuanya selesai dihitung, Slark lalu kembali berbicara.
" Setelah aku dan Aurice hitung, Ada 15 Drop Item, 44 Enchantment Crystal, dan 738 Bahan mentah, karena kita semua disini ada 11 orang, aku akan membagi masing masing 4 Enchantment Crystal, dan masing masing 67 bahan mentah, lalu Pembagian Dropnya akan dilakukan sesuai dengan kelas disini. " Setelah Slark mengucapkan itu, ia membagi masing masing anggota ditambah Rex dan Artas, sesuai dengan yang telah ia sebutkan.
Setelah itu, barang mulai menipis, hanya menyisakan 15 Drop Item yang belum dibagi.
Slark lalu mengambil Drop Item pertama, itu adalah sebuah tombak, sudah jelas siapa yang dapat.
" Ini untukmu Ethan " Ucap Slark menyerahkan Tombak Hijau kepada Ethan, yang mengambilnya dengan senyum.
" Thank You "
Setelah itu pembagian terus berjalan, hanya tinggal menyisakan 4 Item, hampir semua anggota telah mendapat bagiannya, kecuali Rex, Artas, dan Aurice. Belum ada Item Mage yang terlihat, yah walaupun Equipment Rex tidak hanya terbatas untuk item Mage, Rex hanya diam menunggu bagiannya, dia tidak terlalu bersemangat tentang ini.
Lagipula tujuan dia ikut dalam operasi ini bukanlah karena Drop Itemnya, tapi karena Slot untuk ikut dalam turnamen dunia yang ditawarkan oleh Slark kepadanya.
" Selanjutnya adalah, [ Slave Neckelace ], hmm... sepertinya ini cocok untukmu Artas. " Ucap Slark menyerahkan benda seperti kalung kecil berwarna hitam kepada Artas.
Mengambik itu dengan tangan gemetar, Mata Artas bersinar sambil mengeluarkan air mata. Ia lalu berbicara sambil menangis bahagia.
" * Hiks *, Item seharga 1.000.000 Coin, aku mendapatkannya dengan mudah, * hiks * Aku tidak menyesal memilih Kelas Tamer. "
Setelah itu, Tiga item selanjutnya adalah Item mage, dan yang tersisa hanyalah Aurice dan Rex, namun sebelum Slark berbicara, Rex yang daritadi hanya diam angkat bicara.
" Aku ambil ini saja, " Ucap Rex, ia memilih dua benda berwarna emas kebiruan besar dengan bentuk sedikit unik.
Mendengar itu, Slark sedikit memiringkan kepalanya. dan berkata.
" Kau yakin menyerahkan [ Arterich Staff ], dan [ Lordess Cloak ] kepada Aurice ? "
" Um. " Jawab Rex sambil mengangkat Barangnya.
" Baiklah kalau begitu, ini Aurice. " Ucap Slark sambil menyerahkan Drop item yang tersisa kepada Aurice.
Jika dia tahu Item apa yang dipakai Rex sekarang mungkin Slark tidak akan menanyakan itu, untuk apa lagi Rex memiliki tongkat sedangkan, tongkatnya merupakan tipe pertumbuhan yang langka, selain itu, [ Haku Sacred Cloak ] miliknya adalah Rank Epic, jadi mengambil kedua itu hanyalah kesia siaan.
Jadi Rex hanya memilih Benda emas besar itu, dia mengambilnya lalu memasangnya sesuai dengan tempat yang seharusnya, yaitu dipinggang.
Saat itu dipakai, mereka berdua tiba tiba terhubung oleh semacam 3 lapis Emas, yang menjulur dibawah Perut Rex, lalu ada juga Emas yang melapisi kulit dibagian tulang belakang Rex, dan menjepitnya, sehingga terlihat seperti 4 Besi yang dipasang diperutnya.
Item yang diambil oleh Hauver adalah sebagai berikut.
_______________________________
Nama : Karius Golden Twin Wing.
Rank : Epic
Daya Tahan : 10000 / 10000
Deskripsi : Disaat Masa masa terakhirnya, Karius menyebarkan Dua helai bulu sayapnya ke dunia fana, dan akhirnya dimakan oleh seekor monster.
Weight : 500
Agi + 5 %
==================
«©» Special Skill :
[1] Nama : Slow Flight
Rank : B
Type : Buff
Damage : 0
MP Cost : 100
Duration : 1 minute
Cooldown : 3 hour
Int ( min ) : 0
Deskripsi : Sebuah skill yang memungkinkan penggunanya untuk terbang, selama 1 menit secara bebas.
______________________
" Ini akan sangat berguna untuk kabur, seperti yang diharapkan dari Skill item Epic. "
Rex sudah benar benar Imba sekarang, bahkan itemnya saja setara dengan para Ranker level 180 an. Walaupun Gane bukan hanya sekedar Item lagipula.
Setelah semua bagi membagi selesai, para Anggota yang sedang makan tiba tiba dipotong oleh yang tertawa dengan wajah dingin.
" Ara~, kita belum menginterogasi pria kecil nan malang ini, apa yang harus kita lakukan ya. "
Setelah itu para anggota yang lain mengalihkan pandangan mereka kepada pria yang diikat dibesi itu dengan senyum kejam.
Pria itu langsung berubah ketakutan dan berteriak dengan perkataan tidak jelas.
" Mhmmmmmmmmmmmm !!!!!!! "