" ...sudah lama tidak bertemu , kak Jeanne "
" Eveline? , Mengapa kamu melakukan semua ini?!! Mengapa?!! "
"... Diam !! , Kakak telah meninggalkan ku sendirian diluar sana dan kakak bertanya mengapa aku melakukan ini semua , .....ini hanyalah perintah dan aku tidak peduli ...dengan apa pun yang terjadi dengan kakak "
Bentaknya Eveline kepada kakaknya , Jeanne yang mendengar itu menganga atau tercengang dengan ucapan yang di lontarkan oleh adik kesayangannya .
Jeanne tidak menyangka bahwa adiknya menganggap Jeanne telah menelantarkannya di luar sana .
" Eveline , kumohon dengarkan kakak! , Kakak ini tidak menelantarkan kamu diluar sana , kakak selama ini mencari kamu!! "
" Kakak bohong !!! , Buktinya apa kakak masih tinggal disini bersama laki laki itu , dan buktinya apa kakak apa , its bullshit f**** bullshit "
Sementara Jeanne dan Eveline berargumen , Plague masih berusaha berjalan menuju Jeanne berada , Plague tak ingin sesuatu yang buruk terjadi padanya . Karena ia sudah cukup melihat tempat yang ia tinggali hancur .
Suasana gereja sangat begitu kacau , Infected dimana mana , mereka merusak apapun yang mereka lihat , mereka hancurkan , mereka makan , dan beberapa survivor yang disana tidak selamat , satu pun tidak ada jejak para survivor .
Di tengah tengah perjalanan Plague dihalangi oleh Infected di depannya , Plague berusaha untuk melawan dan mengambil pistol yang ia bawa di sabuk pinggang nya .
Plague menembak kepala Infected yang menghalanginya membuat para Infected tersebut mati dan kepalanya hancur akibat peluru pistol tersebut .
" ...haah , haah ....tch aku harus cepat pergi dan menyusul Jeanne , aku harus membantu dia "
" Hey , Plague .....kamu masih hidup ? " Natsumi mengontak Plague lewat communicator
" Iya , ugh ...aku berhasil selamat dan menang melawan Faust itu "
" Syukur lah , aku kira kau sudah tiada , baiklah pergi lah ke area radio aku akan menyembuhkan luka mu disana oke? "
" Tidak Natsumi , kamu segera pergi dari tempat ini bersama Raphael dan Jeanne "
" Hey , jangan begitu aku tidak ingin meninggalkan mu juga , ayo pergilah ke area radio "
" Heh ..... "
Plague mematikan communicator nya dan terus berjalan menuju Jeanne berada .
" Oh s*** ... Dia sepertinya jadi keras kepala "
Sementara Jeanne kembali bertarung dengan Eveline , Raphael ingin ikut membantu Jeanne namun Jeanne menolak bantuannya .
" Jangan ikut campur Raphael , ini pertarungan ku dengan adik ku "
" Uh baiklah .... "
Pertarungan antar kedua saudari itu berlangsung secara singkat dan mereka berdua berhenti bertarung satu sama lain .
" Kumohon Eveline !! , Aku gak mau nyakitin kamu !! "
" ... "
Eveline hanya diam dan tidak peduli dengan apa yang di katakan kakaknya , ia sangat muak dengan ucapan kakaknya , yang pada awalnya Eveline dan Jeanne berjaga jarak antar satu sama lain , tiba tiba Eveline berlari dengan cepat dan berusaha menusuk Jeanne .
Namun disaat itu juga Plague datang dan menghalau Eveline , akibat itu Plague mendapatkan luka di perutnya akibat serangan yang di lancarkan oleh Eveline dengan dagger atau pisau nya .
" Ah ?! , Plague??!! "
" Tenang Jeanne , aku tidak apa apa ...hey Raphael kau bawalah Jeanne pergi , bersama dengan Natsumi "
" Woy , kamu yakin soal itu Plague?! , Lihatlah keadaan tubuh mu , kami gak akan ninggalin kamu "
" Percayalah pada ku Raphael , pergilah !!! , Biar aku urus Eveline dan para Infected ini "
" Tapi ..... "
Jeanne yang mendengar perintahnya Plague mengeluarkan air matanya , ia tak sanggup meninggalkan kekasihnya sendirian mengulur waktu agar ia , Raphael dan Natsumi kabur dari tempat yang sudah kacau ini .
Namun tidak ada pilihan lagi , Plague menepuk pundak Jeanne , ia meyakinkan Jeanne kalau dirinya akan pulang dan kembali dengan selamat .
" ...hiks, kumohon ..... Kembalilah dengan selamat "
" Hehe , aku pasti akan kembali .....sekarang pergilah .... biar aku yang mengurus mereka "
Perintah Plague
Jeanne di tarik paksa oleh Raphael dan mereka bertiga berlari sekencang mungkin menjauh dari gereja tersebut . Plague kembali menyalakan communicator nya lalu mengirim pesan suara untuk Raiden agar menjemput mereka bertiga .
" Hey ... Raiden ini pesan dari ku , jemput lah mereka bertiga dan bawa mereka ke moscow , bawa lah mereka ke tempat yang aman "
Plague menutup dan mematikan communicator nya , dan melempar nya ke tanah .
" Hey , akhirnya aku bisa bertemu dengan ....akhh ... seseorang yang ku cari cari , kupikir aku harus mencari nya di suatu tempat yang jauh namun ...heheh , aku tidak perlu kemana mana "
" Apa kamu yakin ingin menghentikan diriku dengan tubuh mu yang sudah terluka parah seperti itu ? "
" Hey ini bukan apa apa kid , ini hanya luka ...ugh ....kecil "
Eveline mengambil pistolnya dan mengarahkannya ke kepalanya Plague , Eveline akan memberikan tembakan terakhir untuk Plague .
" .....haah , kau tahu , ucapan kakak mu itu memang benar-benar jujur.... Ia mencari mu kemana mana , dan dia tidak bisa menemukan mu , pada saat itu dia meminta bantuan kepadaku untuk mencari diri mu , Eveline "
" Aku tidak percaya dengan kata kata mu , Professor "
" Hahaha....heh , tentu saja namun apakah muka ku terlihat bohong ? Bukan kah itu pertanyaan yang bagus eh? "
" Haahh .....ini hanya menghabis habiskan waktu ku saja , any last word " ucapnya Eveline ia menurunkan pistol nya lalu kembali mengarahkan nya kepalanya Plague.
" ...dia tidak berbohong kepada mu , percayalah .....kakak mu masih mencintaimu Eveline dan ia sayang padamu , pikirkan lah baik baik .....membunuh ku disini hanya akan membuat penyesalan untuk dirimu "
Eveline kembali menurunkan senjatanya dan menaruh pistolnya di sabuk nya, tatapannya berubah menjadi sebuah tatapan penyesalan , air mata pun menetes dan ia segera mengelap nya dengan tangannya .
Eveline berjalan ke arah Plague dan membantu ia berjalan dengan merangkulnya dari samping.
" Sepertinya kamu percaya dengan ucapan ku eh? "
" ....diam lah , aku berusaha membantu mu "
" Hehehe , terimakasih ....ugh , grrrr ..guakhh Argghhhhh "
Plague terjatuh dan ia merasakan tubuhnya susah ia kendalikan , penglihatan ia berubah menjadi ungu dan ia seakan akan berubah menjadi Infected .
Plague merasakan tekanan yang begitu berat di dadanya seakan ada seseorang yang menekan dadanya dengan begitu kuat .
" Urggg....ahh haahh , urgggh .....haahh ...haahh , what the hell happen ...to.....urkhh me??
" Hey , kamu tidak apa apa? Tahan lah rasa sakitnya , aku akan- "
Tiba tiba Eveline tertembak oleh peluru dari arah belakang , betapa terkejutnya Eveline bahwa ternyata Alter sudah berada di belakangnya dan Alter menembak pundak nya .
" Hmm , aku tak menyangka bahwa kamu akan mengkhianati Tuan Fourth , betapa mengecewakan nya dirimu , Eveline "
" Ugh ...."
Alter kembali menembak kaki nya Eveline , membuat luka tembakan di pergelangan kakinya .
" Arggh ....."
" Seorang pengkhianat seperti mu harus di bunuh , namun akan jadi jauh lebih menarik jika aku membiarkan mu hidup , hehehe..... "
Alter berbalik dan pergi meninggalkan Plague dan Eveline , Plague masih merasakan sakit yang begitu luar biasa di dadanya .
Alter pergi dengan begitu cepat dan ia menghilang di balik horde Infected yang sangat begitu banyak , Eveline yang menyadari bahwa hord Infected akan menuju ke arah mereka berdua , Eveline pun berusaha membantu Plague untuk berjalan .
Tapi Plague malah justru terjatuh dan pingsan dengan tubuhnya yang tengkurap dan kepalanya menghadap ke kanan .
Disaat itu juga para prajurit Strider Knight tiba dan menembaki para horde Infected yang akan menyerang mereka berdua , seorang laki laki pun menghampiri Plague dan berusaha menyadarkan Plague
" Hey , kau gak papa hey !!! .... "
Suara pria tersebut masih terdengar , namun bergema di telinganya dan Plague masih sempat membuka matanya dan melihat area sekitar .
" Ugh ...apa , apa yang terjadi .... Eveline? ...ugh , sepertinya ....aku butuh istirahat "
Ucapnya Plague dan ia pun menutup matanya dan pingsan , sementara itu Eveline membantu Plague membawanya ke sebuah mobil GAZ TIGR yang di bawa oleh para Strider Knight yang tiba di gereja katedral .
" Berrtahan lah , Profesor , aku akan mengobati dan menyembuhkan luka mu ..... Don't die on me , please "
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
//Bersambung//