" hey Plague , serahkan ini kepada kami , kamu bawa lah senjata mu , " ucap Raphael
" Engga , aku gak akan meninggalkan kalian musuh yang kita hadapi ini sangat kuat "
" ...tanpa senjata mu , kita tak bisa berbuat apa apa , aku dan natsumi memiliki pistol . Ini mungkin cukup untuk menghalau mereka untuk sementara waktu "
" ...baiklah , hati hati Raphael "
Plague pun berlari menuju gereja , Raphael dan Natsumi sudah bersiaga memegang pistol mereka bersiap untuk menyerang Faust dan wanita misterius tersebut .
Natsumi menembakan pistolnya ke arah kepala Liger Faust tersebut dan bergerak kearah kananya dan terus menembakan pistolnya , namun peluru dari pistol tidak berefek sama sekali , Liger Faust itu segera melawan balik dengan menerkam Natsumi .
Natsumi berhasil menghindar , dan tetap fokus untuk menjauhkan Liger Faust dengan wanita misterius tersebut , Natsumi berpikir bila mereka tetap bersama maka mereka berdua bisa membahayakan aku dan Raphael pikirnya .
Sementara itu Raphael melawan wanita misterius itu , ia menendang kepala wanita tersebut namun berhasil di hindari , wanita itu pun mengeluarkan sebuah sub machine gun AKS-74U dari punggungnya dan menembak secara beruntun ke arah Raphael membuat ia terpaksa berlari dan mencari tempat berlindung .
Plague yang telah menemukan senjata dual sickle with chain nya berlari ke arah Natsumi dan membantu nya , Plague menebas leher dan badannya dengan memutar sickle nya , ia memegang rantai dari sickle tersebut dan memutarkan kedua sabit tersebut dan mengenai leher dan badannya .
" Haah ...haah ..ahh , sial hampir aja aku mati terimakasih Plague "
" Sama sama , urusi para ok Infected itu dan jangan sampai ada yang tersisa , bahaya jika Infected dengan kekuatan yang begitu kuat muncul secara tiba tiba , " jelas Plague dan ia memegang tangan Natsumi untuk membantu ia berdiri
Natsumi berlari ke arah kiri Plague dan sekarang , Plague harus melawan musuh yang telah menghancurkan shelter yang dulu pernah Plague singgahi dan tinggali .
" You know , i will have my vengeance here , " ucap Plague
Tiba tiba Liger Faust tersebut berubah menjadi seorang wanita berpostur tinggi sekitar 175 cm dengan tubuh yang cukup begitu bagus dan fit , rambutnya yang di ikat kebelakang dan cukup panjang dan rambutnya berwarna ungu .
" Haha yeah , whatever you say ..... sepertinya akan menarik jika aku melawan mu dengan wujud ini hehe "
" Ahh....kau memang lah faust , ini baru kedua kalinya aku bertemu dengan Faust wanita .... "
Plague mengayunkan sabit nya dengan rantai , membuat sabit tersebut hampir menebas kepala wanita tersebut namun ia berhasil menghindar .
Wanita tersebut pun secara tiba tiba menyerang Plague dengan jarak yang sangat begitu dekat , wanita itu mencakar Plague dan membuatnya terpental dengan kencang ke tembok gereja saint isaac katedral
Akibat serangan tersebut dinding gereja tersebut retak dan menciptakan kerusakan yang cukup besar , Plague terjatuh dengan luka yang begitu banyak .
" Akhh .....ugh , sepertinya singa ini tidak bisa di remehkan begitu saja "
Plague maju dan ia menyelimuti sabit dan juga rantai dari senjatanya dengan cairan toxic biomass , ia terus mengayungkan sabit nya dan ia berhasil melukai wanita tersebut di bagian perut , dada dan tangan kanan nya .
Plague mundur , dan menghentakkan kakinya membuat sebuah duri racun keluar dari tanah dan hampir menusuk wanita itu , wanita itu kembali berhasil menghindari serangan tersebut dan melaju kearah Plague dengan begitu cepat .
Plague dan wanita itu kembali ke seperti keadaan awal jarak mereka sendiri bisa dihitung hanya dengan beberapa centimeter , wanita itu terus menerus mencakar Plague .
Namun kali ini Plague menahan serangan cakarannya dengan sabitnya , namun wanita tersebut menangkis sabitnya Plague kearah atas membuat sabit yang berada di tangannya Plague terhempas di tangannya .
" Hah kena juga ..."
Wanita itu memegang dengan erat lengan Plague dan ia mengangkat Plague kesamping dan membanting Plague kearah belakang wanita tersebut membuat Plague terbanting dengan sangat begitu keras .
" Argh!!!!! ... "
Plague berteriak dengan begitu kencang dan ia kembali melawan dengan asap beracun yang ia keluarkan dari mulutnya menyebabkan wanita tersebut melepaskan genggaman tangannya .
" ....what the "
Plague pun kembali berdiri dan rasa sakit yang ada di punggungnya begitu keras sehingga membuat dia berdiri dengan keadaan sedikit membungkuk , Plague langsung kembali menyerang dengan kecepatan yang tinggi .
Mata Plague sangat datar , dan terus menebas wanita tersebut dengan cepat membuat wanita itu kesulitan untuk menghindari serangannya , wanita itu menjauh dan Plague melemparkan salah satu sabitnya dan berhasil mencekik leher wanita tersebut dengan rantai yang terikat di sabit yang Plague lempar .
" ...get over here!! "
Plague menarik wanita tersebut , dan menendangnya membuat wanita tersebut terpental , wanita itu terbaring jatuh namun ia kembali berdiri dan terlihat marah .
Plague yang merasakan sakit yang begitu besar justru malah merasakan sesuatu yang aneh di dalam dirinya seperti ada yang berusaha keluar dan mengendalikan tubuhnya
" Akhh , ....jantungku , sh** apa yang terjadi pada ku , aghh.... "
Plague jatuh pun jatuh di kedua kakinya ia merasakan rasa sakit yang begitu besar dan menyakitkan di jantungnya , seperti sebuah energi yang bergejolak di tubuhnya .
Disaat itu juga wanita itu kembali menyerang dan maju lalu menendang muka nya Plague membuat ia terpental ke gedung di belakangnya , membuat topengnya pecah dan sebuah darah mengalir dengan begitu banyak di muka nya .
" Argh ...sial , mengapa .....mengapa harus sekarang , aku ...harus...kem..bali ...berdiri "
Plague yang berusaha kembali lagi berdiri pun tidak bisa ia terus terjatuh dengan luka yang begitu banyak di tubuh dan juga kepalanya , namun Plague kembali berdiri dan berjalan menuju wanita tersebut .
Ia menyembuhkan luka nya dengan racun biomass yang biasa ia gunakan , efek dari penyembuhan paksa tersebut adalah kulitnya terasa seperti dibakar oleh arang yang begitu panas , namun lebih baik ketimbang tidak disembuhkan .
Plague kembali berjalan dan ia memanipulasi cairan toxic yang ia miliki untuk menjadi senjata yaitu bilah pedang yang besar di tangannya dan juga sabit kecil di tangan kananya .
Plague yang awalnya berjalan dengan tempo kecepatan sedang tiba tiba berlari dengan cepat kearah wanita itu .
" Tch ...kembali berusaha untuk melawan ku ya , baiklah aku akan tunjuk- "
Sebelum ia melanjutkan perkataannya Plague sudah ada di depannya dan menebas wanita tersebut dengan pedangnya membuat lengannya putus karena wanita itu menahan serangan Plague hanya dengan lengannya .
" What the .... bagaimana bisa kamu memiliki kekuatan secepat itu "
" Haahh haahhh , harghh .....hehe kau meremehkan diri ku wahai lady "
Plague meregangkan lehernya dan kembali melaju, menebas dengan begitu cepat nya bagaikan the flash . Ia menebas dengan menggunakan pedang yang berada di lengan kirinya dan ia menggunakan tangan kanannya untuk hard blow menggunakan sabit besar pada biasanya dan bukan sabit seperti sickle .
Wanita itu melawan dengan mengeluarkan sebuah serangan yaitu tembakan energi yang wanita itu tembakan di tangan kirinya , wanita itu berdiri dan mengumpulkan energi untuk tembakan energi tersebut , dan disaat ia akan menembakan energi tersebut Plague sudah ada di depannya.
Dan Plague terkena tembakan jarak dekat dengan energi yang di kumpulkan oleh wanita tersebut , namun Plague dapat menahan serangan tersebut .
Pada saat serangan itu selesai , mereka berdua akan melakukan final blow , karena pertarungan merek berdua akan berakhir sebentar lagi .
" Haah haah , heh....."
"......haaaaaahhhh..."
Mereka berdua maju secara bersamaan dengan begitu cepat , dan sebuah serangan yang begitu kilat telah terjadi , mereka berdua pun saling membelakangi berdiam dengan kuda kuda serangan mereka .
Kepala wanita itu terpenggal dan mengeluarkan dan mencipratkan darah yang banyak dan pada akhirnya kepala nya pun jatuh ketanah dan di ikuti tubuhnya yang jatuh kedepan , sementara itu Plague mendapatkan luka cakaran yang begitu besar di dada nya .
Pertarungan pun berhasil Plague menangkan , namun tubuhnya harus menerima sangat begitu banyak luka dan kerusakan , luka darah yang berada dikepalanya pun masih belum reda dan masih mengeluarkan darah , tulang punggungnya hampir patah dan tangannya banyak sekali luka darah tebasan dari cakarnya wanita tersebut .
" Haahh , haaahh ..... akhirnya pertarungan ku selesai , aku harus ....ugh , akhh menemui dan membantu yang lain "
Sementara itu Jeanne membantu Raphael melawan wanita misterius tersebut , dan setelah pertarungan yang cukup begitu lamanya mereka berdua berhasil membuat wanita misterius itu terpojok dan akhirnya ia menunjukkan siapa ia sebenarnya .
Jeanne sangat kaget dengan apa yang ia lihat di depan matanya , adiknya lah yang telah membuat kerusuhan ini terjadi , disaat Plague fokus bertarung melawan Liger Faust tersebut , cukup banyak survivor yang mati dan terinfeksi oleh para Infected .
Selain itu juga muncul Infected tipe lain yaitu Destroyer , Spitters , dan Volatile , namun secara tiba tiba muncul lagi sebuah Infected besar , Infected tersebut bertubuh berotot dan ia membawa sebuah gada besar di tangan kanannya .
Keadaan sangat begitu memanas dan tidak ada lagi harapan untuk base survivor saint isaac katedral untuk bertahan dari serangan Infected , adik dari Jeanne yaitu Eveline Christina telah membuat rencana gila yang berhasil membunuh dan membersihkan survivor yang ada di gereja .
Lily , Lavnitsky , Anatoli , dan Boris masih belum di ketahui kemana mereka berada sementara Andre dan yang lainnya sudah mati dimakan dan terinfeksi oleh Infected .
" Eveline !!! ....kenapa kamu melakukan semua ini!!!!!! , " Teriak Jeanne setelah kaget melihat Eveline adalah wanita misterius yang mengenakan tudung hitam itu .
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
//Bersambung//