webnovel

Classroom Of The Elite : True Genius [Indonesia]

Ini adalah fanfic pertamaku, jadi masih harus belajar lagi untuk menulis Mungkin sifat Chara yang ada dicerita ini agak berbeda dengan cerita aslinya yang mungkin juga alurnya akan berbeda meskipun tidak banyak Chara bukan milikku kecuali Oc....... Semoga kalian senang membacanya Dan jika ada gambar..... Gambar bukan milik author .................. "Jadilah jenius sejati" "Jadilah orang yang akan menghancurkan jenius lainnya" "Aku menjalani hidup dengan bebas..... Tapi siapapun yang menantangku, aku tidak akan tinggal diam" Selamat membaca...

Rheinn · Anime und Comics
Zu wenig Bewertungen
24 Chs

18 - Not Interested

Ayanokouiji dan Horikita yang baru saja muncul keatap langsung disambut oleh Chabashira-Sensei. Sementara Ren masih saja bersandar ditembok dekat dengan pintu dan dia belum disadari oleh kedua orang yang baru tiba tadi. Tidak lama kemudian Horikita menyadari keberadaan Ren, sementara Ayanokouiji tidak tahu dia sudah sadar atau belum.

"Sakayanagi-Kun, apa yang kau lakukan disini?" Ucap Horikita yang penasaran mengapa Ren ada di atap.

"Hmm... Hanya mencari udara segar saja" Jawab Ren sambil menyilangkan tangannya.

"Apakah begitu?" Tanya Horikita yang terlihat serius, Ren yang melihat itu berpikiran bahwa tatapannya itu mirip seperti milik kakaknya.

"Begitulah.... Kalian kemari bukankah ingin melakukan sesuatu?" Ucap Ren sambil memejamkan mata.

Tidak melanjutkan lagi pembicaraan itu, Horikita dan Ayanokouiji saat ini sedang berhadapan dengan Chabashira-Sensei. Ren tahu bahwa mereka berdua ingin membahas tentang pengeluaran Sudou atau bisa dibilang mereka ingin membeli nilai untuk Sudou. Ren berharap agar Ayanokouiji yang berbicara karena dia lebih menarik bagi Ren dibanding Horikita.

"Ada apa? Pelajaran selanjutnya sudah mau dimulai, loh" Ucap Chabashira-Sensei kepada dua orang didepannya.

"Sensei aku ingin bertanya..... Dikeadaan Jepang yang sekarang ini, apa masyarakatnya sudah setara?" Ucap Ayanokouiji yang tidak langsung menuju keinti pembicaraan.

"Kalau dari sudut pandangku. Tentu saja masyarakat yang sekarang tidak sedikit pun setara" Ucap Chabashira-Sensei yang menyatakan pendapatnya.

"Aku juga setuju..... Tapi sebagai manusia, kita adalah makhluk pemikir." Ucap Ayanokouiji

Sementara Horikita hanya mendengarkan pembicaraan itu dibelakang Ayanokouiji dan Ren masih bersandar sambil memejamkan matanya mendengarkan pembicaraan itu. Seperti yang Ren pikirkan bahwa Ayanokouiji pasti tidak akan langsung menuju keinti pembicaraannya.

"Sebenarnya apa yang ingin kau katakan?" Ucap Chabashira-Sensei, karena Ayanokouiji tidak segera mengatakan yang sebenarnya.

"Setidaknya, yang namanya peraturan itu harus bisa diterapkan dengan setara. Begitu maksudku. Seperti yang dikatakan Sakayanagi tadi dikelas, aku akan membeli nilai Sudou." Ucap Ayanokouiji sambil mendekat kearah Chabashira-Sensei.

"Aku juga akan membelinya" Sambung Horikita yang ikut dengan Ayanokouiji mendekat kearah Chabashira-Sensei.

Yang Ayanokouiji katakan memang benar, Ren juga setuju. Peraturan yang diterapkan seharusnya bisa setara dengan yang menjalankan, jika tidak setara maka akan ada sebuah konflik seperti kali ini. Meskipun Ren tahu didunia ini tidak ada kata setara, setiap manusia memiliki kekurangan dan kelebihannya sendiri.

"Hoo.... Baiklah, aku akan menjual nilai ujian Sudou pada kalian." Ucap Chabashira-Sensei yang setuju untuk menjual nilai Sudou kepada mereka berdua.

"Ibu yakin?" Ucap Ayanokouiji memastikan jawaban Chabashira-Sensei.

"Ya, untuk keputusan pengeluarannya bisa kalian beri tahukan sendiri padanya." Ucap Chabashira-Sensei.

Mereka berdua menyerahkan poinnya kepada Chabashira-Sensei, mereka menyumbangkan 50.000 poin per orang. 50.000 × 2 = 100.000 jadi mereka bisa membeli nilai untuk Sudou.

"Ohh..... Sakayanagi, apakah kau tidak ingin membantu mereka? Padahal ini kan saran darimu" Ucap Chabashira-Sensei kepada Ren yang sekarang sudah membuka matanya dan sudah tidak bersandar pada tembok lagi.

"Untuk apa aku terlibat dalam masalah ini? Jika aku tidak memberikan saran itu maka ada orang lain yang menggantikanku dan aku tidak akan terlibat." Ucap Ren sambil pergi dari atap.

Karena pelajaran selanjutnya akan dimulai dan pembicaraan utama disana sudah selesai jadi Ren memutuskan untuk pergi kekelas. Sementara yang lainnya hanya melihat Ren pergi menjauh menggunakan alat bantunya.

Setelah Ren pergi dari atap, Chabashira-Sensei mengakatan bahwa belum pernah ada kelas D yang naik tingkat lebih tinggi dalam sejarah sekolah ini. Memang itu wajar karena kelas D ditempati oleh murid yang tidak ada nilainya jadi naik tingkat mustahil untuk mereka, setidaknya bukan kelas D yang saat ini.

Horikita dengan yakin dan percaya diri berkata bahwa dirinya akan naik tingkat kekelas yang lebih tinggi. Horikita tidak yakin bahwa Ayanokouiji berpikiran sama seperti dirinya apalagi Ren. Dimata Horikita Ren adalah seorang yang seperti tidak keberatan sama sekali dengan sekolah ini atau kelasnya.

Selain itu, Horikita tidak pernah melihat Ren bersama dengan murid kelas D lainnya tidak seperti Ayanokouiji yang sering bersama murid kelas D. Dan Horikita juga sering melihat Ren bersama dengan murid kelas lain saat dikantin, terlebih lagi makanannya tidak sesuatu dengan posisinya sebagai Kelas D. Ren seperti tidak berada dikelas D melainkan dikelas lain, itulah pendapat Horikita tentang Ren.

"Nah, apakah Sensei mengetahui sesuatu tentang Sakayanagi-Kun?" Tanya Horikita yang sudah lama penasaran dengan dua orang yaitu Ayanokouiji dan Ren.

"Hmm, mengapa kau ingin mengetahui tentang Sakayanagi?" Chabashira-Sensei balik bertanya kepada Horikita.

"Aku melihatnya seperti bukan bagian dari kelas D. Dia juga jarang berinteraksi dengan murid kelas D" Ucap Horikita

"Wajar saja, siapa yang ingin membuang waktunya dengan murid bermasalah seperti kalian meskipun dirinya juga bermasalah. Sepertinya Sakayanagi tidak masalah berinteraksi dengan Kalian" Ucap Chabashira-Sensei sambil tersenyum.

"Apa maksudnya?" Tanya Horikita yang tidak mengerti maksud dari ucapan terakhir yang Chabashira-Sensei katakan.

"Coba kalian tanya nama murid kelas D kepadanya. Aku pastikan kalian akan mendapatkan jawaban kurang dari 5 murid saja" Jawab Chabashira-Sensei yang tahu bahwa Ren tidak mengingat nama murid kelas D walaupun dia memiliki buku catatan.

Ren memang tidak mengenal banyak murid, mungkin yang Chabashira-Sensei katakan benar bahwa Ren hanya bisa mengingat kurang dari 5 murid. Meskipun Ren memiliki catatan tentang murid kelas D, tapi jika dia melihat itu berarti dia memang tidak ingat. Ren sejauh ini hanya mengingat 4 nama murid kelas D, Ayanokouiji dan Horikita yang dia ingat karena menarik, Kushida karena dia sering aktif dan Sudou karena dia sering membuat masalah.

"Sakayanagi memiliki penyakit bernama Amnesia, dia akan segera melupakan hal yang tidak penting untuk diingat. Jika nama kalian dia ingat berarti dia menganggap kalian adalah hal penting.....itu saja yang bisa aku beritahukan, dan juga sebaiknya kalian kekelas " Ucap Chabashira-Sensei sambil pergi dari atap setelah menyuruh Horikita dan Ayanokouiji kembali kekelas.

Ayanokouiji dan Horikita tidak segera kembali kekelas melainkan melihat Chabashira-Sensei yang pergi. Mereka berdua saling menatap sebelum akhirnya pergi dari atap untuk kembali kekelas.

.....

Perolehan poin kelas satu

A = 1004cp

B = 663cp

C = 492cp

D = 87cp

"Kelas C mendapatkan poin. Pasti ini perbuatannya Ryuuen lagi." Ucap Seorang pria berbadan besar dan tidak berambut, Katsuragi yang sedang melihat perolehan poin kelas dengan Arisu.

Sementara Arisu hanya melihat perolehan poin itu dengan tatapan bosan. Mereka adalah kelas A dan mendapatkan 1004 cp jadi butuh usaha yang berat untuk mengejar poin mereka jadi wajar jika orang seperti Arisu bosan, belum lagi saudaranya tidak serius untuk mendapatkan poin kelas.

"Dia laki laki yang berbahaya." Ucap Katsuragi yang berpendapat tentang Ryuuen.

"Ada yang lebih berbahaya daripada dirinya." Balas Arisu. Dipikirkannya masih ada seseorang yang lebih berbahaya dari pada pemimpin kelas C itu.

"Siapa?... Apakah itu saudaramu? Aku tidak yakin dengan itu, lihat saja perolehan poin kelas D" Ucap Katsuragi.

"Entahlah..... Orang itu sekarang mungkin masih belum tertarik.... Maka dari itu saat ini rasanya membosankan" Ucap Arisu sambil pergi menjauh dari Katsuragi yang masih berdiri di layar perolehan poin.

Tentu saja yang dimaksud oleh Arisu adalah Ren, karena dia tahu Ren tidak tertarik tertarik dengan jumlah poin atau bisa dibilang belum tertarik. Arisu tidak memberitahukan orang yang lebih berbahaya daripada Ryuuen kepada Katsuragi karena meskipun mereka sekelas tapi berbeda pendapat. Terlebih Ren belum tertarik dengan perlombaan ini, jika mungkin Ren sudah serius dengan perlombaan perolehan poin ini mungkin saja Arisu membutuhkan bantuan Katsuragi.

Katsuragi tidak tahu orang yang dimaksud Arisu adalah Ren karena disekolah ini banyak orang. Terlebih dia sudah menyelidiki tentang Ren dan mendapatkan hasil bahwa Ren sama saja seperti murid kelas D lainnya.

......

Ren saat ini berada di kamarnya karena hari sudah gelap. Ren sedang membaca beberapa berita baru dilaptop yang dia miliki, setiap hari Ren akan membaca berita terbaru maka dari itu Ren tahu kejadian yang baru baru ini terjadi.

Contohnya adalah kasus tentang ditutupnya 55 sekolah dinegara XX yang masih menjadi misteri sampai saat ini. Meskipun sudah ada yang ditangkap karena menjadi tersangka, tapi mereka tidak bisa menjelaskan mengapa sekolah itu bisa ditutup.

Menurut kesaksian dari mereka, mereka hanya mendapatkan perintah dari seseorang yang tidak mereka kenal. Orang itu memiliki informasi tentang hal yang tidak ingin mereka sebarkan, jadi dengan terpaksa mereka melakukan sesuatu atas perintah orang itu.

Rencana dari pelaku sebenarnya terlalu sempurna, membuat pihak yang menyelidiknya tidak bisa berbuat apapun. Sekolah yang sudah ditutup tidak dibuka lagi karena meskipun dibuka lagi tidak akan ada yang ingin bersekolah disana.

Orang tua mana yang ingin anaknya bersekolah di tempat yang tidak layak untuk belajar. Maka dari itu sekolah tidak dibuka kembali, maksud dari tidak layak disini adalah peraturannya tidak sesuai dengan kemampuan muridnya. Misalnya saja seperti sekolah yang Ren tempati saat ini, tapi karena sekolah ini dijalani oleh pemerintah jadi wajar jika peraturannya seperti itu.

"Apakah tindakan darinya terlalu sempurna untuk dipecahkan oleh pihak yang menyelidiknya?" Gumam Ren yang sepertinya mengetahui sesuatu tentang masalah ini.

Ren membaca berita lainnya sampai akhirnya dia mengakhiri baca berita itu. Saat ini Ren ingin mencoba untuk memainkan drone miliknya, jadi dia mengikuti petunjuk untuk pemakaian drone.

Ren pergi kebalkon dan segera mengaktifkan drone nya sehingga drone itu terbang, remote kontrol untuk drone sudah Ren pegang dan ada layar disana. Ren mengendalikan drone nya untuk melihat laut yang mengelilingi sekolah ini.

Belum sampai dilaut Ren melihat sesuatu dari drone nya, dia memfokuskan kamera pada sesuatu itu dan mendapatkan bahwa itu adalah murid dari kelasnya.

"Bukankah itu Kushida?" Gumam Ren yang melihat seorang wanita dilayar yang ada diremot kontrol.

Ren melihat Kushida yang seperti sedang marah marah, dia terlihat sedang menendang pagar pembatas sambil seperti meneriakkan sesuatu. Karena drone nya tinggi jadi tidak dapat mendengar suara Kushida sebaliknya Kushida juga tidak bisa mendengar suara drone.

Tidak lama kemudian Kushida menghadap kebelakang dan saat itu juga Ayanokouiji muncul. Kushida langsung menghampiri Ayanokouiji, sangat dekat, setelah itu dia terlihat seperti sedang mengancam Ayanokouiji.

"Apa yang terjadi?" Gumam Ren yang melihat kejadian yang tidak dia ketahui ini.

Ren menyimpulkan bahwa Kushida dan Ayanokouiji baru saja bertemu dan kemudian berpisah tapi Ayanokouiji melihat sifat asli Kushida saat dia berpisah. Ren juga mengira bahwa Ayanokouiji berniat mengembalikan sesuatu karena sebelumnya Kushida terlihat mengambil sesuatu ditangan Ayanokouiji, mungkin Hp menurut Ren.

"Apakah itu sifat aslinya?" Ucap Ren yang melihat bahwa Kushida benar benar berbeda dari sebelumnya.

Meskipun Ren melihat dari drone tapi dia bisa tahu bahwa Kushida saat ini tidak sama seperti Kushida yang biasanya. Ren tahu sifat asli Kushida tapi baru kali ini dia melihatnya langsung, membeli drone ternyata lebih bermanfaat seperti yang Ren pikirkan.

Kemudian mereka berdua mengambil jarak dan sepertinya Ayanokouiji menerima ancaman dari Kushida. Sekarang Kushida bertindak seperti biasa lagi, dan mereka berdua akhirnya pergi meninggalkan tempat itu. Karena sudah tidak ada lagi yang perlu dilakukan jadi Ren memutuskan untuk mengakhiri percobaan drone nya.

Saat ini Ren sudah menonaktifkan drone nya dan sudah dia simpan ditempatnya. Ren kemudian merebahkan tubuhnya pada kasur dan mulai memejamkan matanya karena dia ingin tidur.

"Sepertinya sebentar lagi akan ada masalah yang terjadi" Gumam Ren sebelum akhirnya dia tertidur.

Maaf jika ada Typo atau ada kesalahan dan ketidakjelasan

Terima kasih

Sampai nanti

Rheinncreators' thoughts