Lili menatap Leo dengan tatapan sayu. Seketika tubuhnya lemas.
"Leo, aku--"
Leo menelan air liurnya. Suara Lili terdengar lemah bahkan dirinya belum melakukan hal yang lebih jauh terhadap tubuh Lili.
"Tananglah, aku takan terburu-buru. Ini pengalaman keduamu bukan, setelah malam itu. Milikmu pasti masih--"
"Uh..."
Leo menghentikan ucapannya ketika lagi-lagi Lili mendesah bahkan dirinya tak melakukan apapun. Tangan yang masih menempel di bagian intim Lili pun tak bergerak sedikit pun. Leo juga dapat merasakan detak jantung Lili begitu cepat. Apakah Lili gugup? Apa Lili takut melakukannya lagi dengannya? Lili pernah mengatakan hanya dirinya yang pernah menyentuh Lili dan Leo hanya ingat melakukannya satu kali di malam itu. Tapi, kenapa tubuh Lili begitu sensitif? Apakah itu juga yang membuat selama ini Lili tak berani dekat dengan pria? Tubuhnya benar-benar sensitif sekali. Hanya dengan ciuman saja gairah Lili langsung meningkat.
"Aku tak mau melakukannya," celetuk Lili.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com