"Aunty maaf ya lama," ucap Gianna.
Jeva mengangguk. Tentu saja ia tak masalah, lagipula ia yakin Kiano malas bertemu dengannya. Lihat saja ekspresi cowok itu yang nampak tidak senang.
Gianna melirik laki-laki di samping Jeva dengan tatapan bingung, "Aunty dia siapa?"
Jeva mengikuti arah lirikan Gianna, kemudian tersenyum manis.
"Dia kakaknya Acha," jawab Jeva.
Gianna ber-oh saja. Dia langsung mendekat ke arah Arsya, lalu duduk di sampingnya. Jevian yang sedang memangku Arsya pun lantas mendudukkan Arsya di kursi. Cowok itu kemudian pindah di samping Kiano.
"Lo mau pesen apa No?"
Kiano menatap Jeva sekilas, "Terserah."
"Anjir kayak cewek aja lo, bilangnya terserah pas udah di pesenin ngamok gak mau di makan," celetuk Jevian.
Jeva menatap pacarnya dengan tatapan tajam. Bisa tidak sih, pacarnya ini diam? Ia kan jadi tidak enak dengan Kiano. Apalagi Kiano ini tipe cowok yang tidak bisa ditebak sifatnya.
"Yaudah gue pesenin dulu," ucap Jeva.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com