webnovel

Cintaku mantan kakak ipar ku

Dia yang ku cinta memilih kakak ku sebagai pendamping hidup-nya. Aku hanya bisa pasrah dan menerima-nya. Namun melihat-nya tersakiti secara fisik dan batin oleh kakak ku membuat ku terlibat lagi dengan-nya. "Jaga wanita mu, atau akan ku rebut dia kembali" kata ku pada kakak ku itu.

IChy_dStya · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
14 Chs

Betul memang dia

KANTIN SMA KEJORA

Setelah ku bertemu dengan pak kepsek dan menunjukkan desain serta proposal tentang renovasi kantin, beliau langsung memilih salah satu desain tersebut, menandatangani proposal kemudian mengajakku untuk meninjau lokasi kantin tersebut, meskipun sebenar-nya aku pun masih ingat persis di mana dan bagaimana kantin sekolah ini.

Sebuah kantin istimewa yang memberikan ku banyak cerita untuk ku kenang, kenangan dengan-nya si gadis berambut pendek yang menyemangati tentang cita-cita ku, hingga kini itu bisa terwujud.

Ya...kantin ini mungkin saja sudah ada yang berubah, mengingat sudah 7 tahun, aku tidak pernah menapakkan kaki ku lagi ke kantin ini.

"kring....kring..." (bunyi handpone berbunyi)

Terdengar bunyi handpone yang ternyata berasal dari handpone pak kepsek, beliau pun meminta izin untuk mengangkat telfon tersebut.

Pak kepsek: permisi ya nak yosi, saya angkat telfon dulu.(sedikit bergeser dari samping ku kemudian mengangkat telfon-nya)

Yosi: iya pak. (mematung untuk menunggu pak kepsek)

Di sisi lain, pak kepsek ternyata mendapat telfon dari kepala yayasan SMA KEJORA.

Pak kepsek: iya halo pak direktur...ada perlu apa??

Ketua yayasan: yosi sudah ada di sana??

Pak kepsek: iya sudah pak, ada lagi yang perlu saya lakukan?? (jawab-nya sedikit berbisik)

Ketua yayasan: cukup pantau dia saja, lihat kinerja dia seperti apa kedepan-nya. Sekarang tinggal kan dia sendiri! (pinta si ketua yayasan)

Pak kepsek: tapi kenapa pak??

Ketua yayasan: sudah lah jangan banyak bertanya, dan satu lagi jangan pernah sekali pun menyinggung soal saya di depan anak itu, mengerti!!! (dengan nada tegas di ujung telfon)

Sebenar-nya si ketua yayasan ini, ingin memberi waktu bagi yosi dan rosa untuk bertemu dan bernostalgia kembali. Mengingat ia pernah mengerti tentang perasaan yosi pada si rosa.

Pak kepsek: baik pak. (jawab-nya yang hanya menuruti perintah ketua-nya itu)

Ketua yayasan: ya sudah, beralasan lah ada kepentingan mendadak dan tinggalkan dia sendiri dulu!!

Pak kepsek: iya pak. (sambil menutup telfon tersebut dan kembali ke tempat yosi berada)

Pak kepsek pun kembali dari menerima telfon-nya dan berpamitan pergi dengan alasan ada kepentingan mendadak dan menyuruh ku untuk meninjau kantin tersebut sendirian.

Akhir-nya aku pun tidak keberatan dan mulai melihat-lihat lokasi kantin itu, di situ aku teringat akan satu hal, ya...ukiran nama ku yang ku tulis di bawah meja dekat pohon besar di depan kantin, mungkin kah itu masih ada??

Dan benar saja, setelah ku lihat, aku pun masih melihat-nya. Jelas ada nama ku dan dia di sana.

Kini pandangan ku bagaikan tersambar petir di siang bolong, aku melihat sesosok wanita yang sudah tidak asing lagi bagi ku.

Sesosok wanita yang dulu mempunyai rambut pendek sepundak, kini rambut-nya telah tumbuh panjang hingga se-bahu. Mungkin kini umur-nya sudah tidak muda lagi, kira- kira kini usia-nya sudah menginjak 32 tahun.

Wajah-nya masih saja seputih yang dulu, dan kini ia tengah memakai celemek sedang melayani murid yang tengah memesan.

Ku amati dengan semakin mendekat pada-nya, dan benar saja, dia memanglah rosa, orang yang menjadi cinta pertama ku.

Tapi kenapa dia di sini?? bukan kah suaminya kaya?? kenapa dia malah repot-repot bekerja di sini?? sungguh aneh.

Aku pun ter-patung melihat-nya dari dekat. Sedekat itu karena aku sudah berada di depan muka dia untuk memastikan itu memang dia beneran.

Rosa: yosi?? beneran itu kamu?? (memastikan bila yang ada di depan-nya memang yosi yang sama dengan yosi yang ia kenal)

Yosi: hah apa??(suara-nya membuyarkan lamunan ku).

Rosa: kamu yosi kan?? (mengulang pertanyaan-nya kembali)

Yosi: oh..iya, aku yosi. Kamu masih kenal sama aku??

Rosa: ingat lah, nggak banyak yang berubah dari kamu, selain kamu makin tinggi aja sih 😁. (menunjukkan dua gigi kelinci-nya)

Yosi: oh gitu ya 😁. Mbak yang banyak berubah seperti-nya, aku harus mastiin bila itu memang benar-benar mbak rosa! (tutur ku semangat)

Rosa: masa' sih!! palingan tambah tua ya yos?? (sedikit tersirat raut cemberut pada wajah-nya)

Yosi: enggak lah mbk, mbak masih tetap cantik menurut pandangan ku!! (berharap itu bisa menghapus kekecewaan-nya)

Rosa: kamu yos, masih saja pintar buat nge-goda orang 😁. (tersenyum kecil)

Yosi: ya kan...mbak rosa jadi ketawa lagi!! (menunjuk satu jari ku ke arah mbak rosa)

Rosa: oke deh, terserah kamu deh. Oh iya, kabar mu baik juga kan?? (tanya-nya balik)

Yosi: alhamdullah mbk, aku juga baik, seperti yang mbak lihat!!

Rosa: kog kamu bisa ada di sini??

Yosi: aku kerja mbak di sini, mbak rosa sendiri kenapa juga ada di sini?? (timpal ku yang juga penasaran kenapa dia ada di sini)

Rosa: kerja?? kerja apa yos?? ( bertanya pada ku tanpa menjawab pertanyaan ku yang sebelum-nya)

Yosi: Aku yang akan nangani proyek perenovasian kantin ini mbak.

Rosa: oh...ternyata itu kamu orang-nya?? (yang terus lanjut menanyai ku)

Yosi: iya mbak, kini aku sudah bisa kerja sesuai dengan bakat dan cita-cita aku mbak.

Rosa: bagus dong!! benar apa kata ku, kamu pasti bisa melakukan-nya!!

Yosi: ini juga berkat mbak, aku bisa seperti sekarang ini.

Rosa: aku cuma bisa dukung kamu kali yos, lain-nya kan itu berkat tekad dan kerja keras kamu sendiri!!

Yosi: makasih mbak buat semua-nya.

Rosa: iya sama-sama, nggak perlu sungkan begitu lah. Kaya' sama siapa saja 😁 (lagi-lagi ia tersenyum begitu manis)

Sontak untuk seper sekian detik hati ku kembali bergetar, getaran yang pernah aku rasakan sebelum-nya.

Namun, buru-buru ku kendalikan perasaan itu. Karena aku tau dia sudah tidak mungkin untuk ku miliki kembali, dia masih lah tetap sebagai kakak ipar ku sendiri.

Lamunan ku tiba-tiba saja ter-buyarkan dengan suara seseorang dari belakang yang ternyata sudah mengantri untuk memesan makanan di sini.

Siswa cowok: hoy...gantian dong!! sini juga mau beli nih. (seru cowok berseragam olah raga tersebut)

Yosi: oh..iya sebentar. (jawab ku yang segera akan memesan makanan)

Rosa: oh iya, maaf ya!! mau pesan apa nie?? (menawarkan pesanan-nya pada ku)

Yosi: pesan bakso sama es teh aja. (tutur ku)

Rosa: oke,tunggu sebentar ya, entar aku antar ke meja kamu.

Yosi: oke, jadi total semua-nya berapa mbak? (ku ulurkan tangan ku untuk membayar total pesanan ku itu)

Rosa: udah nggak perlu, hitung-hitung buat pertemuan kita kembali. (menutup kembali tangan ku yang akan memberi-nya uang dengan tangan-nya)

Yosi: tapi mbk??

Rosa: sudah lah, bawa uang mu kembali. (mendorong tangan ku mundur)

Yosi: aku tunggu di meja sana ya mbak. (menunjuk meja favorit ku yang ada di depan kantin). Makasih lo mbak sebelum-nya.

Rosa: iya, sama-sama.

Di situ tidak sengaja ku lihat ada bekas luka berwarna biru-biru di balik lengan panjang-nya itu. Saat tidak sengaja lengan baju-nya terangkat saat mengambil sebuah nampan. Luka itu seperti bekas cambukan atau sejenis-nya. Tapi apa itu mungkin?? semua terlihat aneh. Tidak mungkin ia mendapat kekerasan dalam rumah tangga-nya kan??

Meskipun aku juga tidak begitu kenal dengan kakak tiri ku itu, namun entah mengapa aku berfikir-nya itu bisa saja terjadi sebab ulah suami-nya.

Yosi: mbak..aku mau?? (pertanyaan ku terhenti)

Pertanyaan itu yang hanya menjadi angan ku saja, belum sempat aku menanyakan itu, dia sudah sibuk ke belakang untuk menyiapkan makanan dan minuman yang aku pesan.

Aku pun memutuskan untuk pergi dan memilih untuk menuju tempat duduk favorit ku yang ada di depan kantin tersebut.

Sebuah rasa penasaran terus saja terngiang dalam fikir ku, satu masalah belum sempat di jawab-nya, yakni kenapa dia kerja di sini. Dan kini ada lagi tentang bekas luka itu, yang membuat ku semakin ke-fikiran.

Apa yang sebenar-nya terjadi pada-nya?? kenapa banyak sekali teka-teki dalam hidup-nya.

*****