Di Cafe.
" Si Bos kemana lagi itu?" tanya Dina pada Ahsan.
"Gak tahu pusing aku tuh. Kakak selalunya pergi tanpa bilang ada masalah apa. Selalunya aku dianggap anak kecil olehnya. Huft," gerutu Ahsan. Dina tersenyum menanggapi Bos kecilnya itu.
Memang benar Ardhan selalu saja menganggap Ahsan masih kecil dan tidak diikutkan dalam masalah orang dewasa.
Ponsel Dina berbunyi ternyata Doni menelepon.
" Hallo Beb, tumben paginya gak nengokin aku di cafe," ujar Dina sambil berpura jengkel.
" Beb. Aku minta tolong sama kamu. Awasi Cafe. Jika ada yang mencurigakan kabari aku ya?" ucap Doni dengan nada tergesa-gesa.
" Kamu kenapa Beb. Kok kayak panik gitu? Terus emangnya ada apa sama Cafe. Cafe aman aja kok," ucap Dina sambil melihat sekeliling Cafe. Dan yang terlihat hanyalah para pengunjung Cafe yang sedang menikmati makan siangnya.
" Beb, Anaya, Anaya diculik," ucap Doni di seberang sana dengan tergagap.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com