Kamu yang selalu aku semogakan dalam setiap doaku. Aku memang bukanlah manusia sempurna. Tapi hatiku tulus padamu. Tak pernah sekalipun aku bermain-main dengan perasaan ini. Apalagi itu untukmu. Karena kamu istimewa bagiku. Tak ada yang lain. Hanya kamu. Only you.
POV Ardhan.
Setiap tawa yang menghiasi wajahnya, selalu menularkan senyum bahagia di wajahku. Cukuplah aku bisa melihatnya, aku merasa lega sudah.
" Chagi, kamu kenapa si liatin aku mulu dari tadi," tanyanya membuat senyum ku makin melebar.
" Iiihh Chagi, kenapa si??" gemasnya sambil mencubit pinggangku. Aku pura-pura mengaduh kesakitan. Padahal itu hanyalah cubitan gombal dari Anaya. Mana mungkin dia akan tega menyakitiku.
" Aduh duh. Sakit. Bisa dilaporin nih atas kekerasan dalam perpacaran," godaku padanya membuatnya semakin kesal padaku.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com