webnovel

Tak Ingin Berbagi Anaya

Sore itu begitu indah bagi dua insan yang menikmati kebersamaan yang terasa seperti coklat manis. Terasa nyaman dan sangat menikmati.

Anaya memeluk Ardhan dari belakang, menikmati setiap detik deru nafas dan degup jantung sang suami yang terdengar indah di telinganya.

Sedang Ardhan selalu menikmati setiap sentuhan juga dekapan yang Anaya salurkan setelah seharian penat melandanya. Seakan semua sirna berubah menjadi sebuah perasaan melegakan.

"Chagi-a," panggil Ardhan dengan memiringkan kepalanya menoleh ke arah istrinya.

" Hem," sahut Anaya dengan terus mendekap sang suami.

" Aku seneng kamu mau deket aku terus begini, kamu seakan gak mau jauh terus dari aku," ucap Ardhan menularkan senyum merekah Anaya.

"Aku juga seneng banget, maunya sama kamu terus. Gak mau pisah. Sedetik pun rasanya udah kayak berhari-hari gak ketemu," ucap Anaya sambil menegakkan kepalanya dan memiringkan kepala berusaha dapat menatap wajah sang suami.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com