webnovel

Piknik

Luka yang dulu kau beri masih saja ada dan sangat terasa. Tapi kamu pun yang membuat hatiku kembali berbunga-bunga. Kembali merasakan indahnya cinta yang dulu pernah kurasa. Tuhan, bolehkah aku meminta agar tiada lagi luka? Bolehkah aku meminta agar dia yang selalu ada menemani ku selamanya?

Aku membuka mata saat tirai kamarku terbuka dan memancarkan cahaya yang menyilaukan mataku. Cahaya matahari mulai memasuki ruang kamarku. Aku mengerjapkan mata beberapa kali. Memicingkan mata siapa gerangan orang yang ada dihadapanku.

" Bi Wati?" tanyaku memastikan. Cahaya silau membuatku tak jelas melihat siapa di depanku. Tapi tunggu. Kenapa Bi Wati memakai celana? Aku beranjak duduk dan bersandar di kepala ranjang. Mengucek mataku sebentar dan menghadap ke depan. Dan setelahnya mataku seakan mau keluar dari tempatnya saat tahu siapa yang ada di depanku.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com