Seperti bunga bermekaran di taman. Berseri indah dan segar. Seperti itu pula aku saat dipenuhi Cinta olehmu. Benarkah indahnya cinta seperti ini?
Ardhan sedang disuapi Anaya. Berkali-kali Anaya memperingati Ardhan agar tidak banyak bergerak. Namun sikap Anaya membuat gemas Ardhan sehingga mau tidak mau Ardhan tertawa dan dengan susah payah menahannya. Karena jika Ardhan tertawa dadanya kembali merasakan nyeri dan sakit akibat pasca operasi. Lalu jika dadanya kembali mengeluarkan darah, Ardhan akan mendapatkan peringatan dari Dokter dan Anaya akan mengomelinya sepanjang hari.
Biarlah Ardhan diomeli kekasihnya itu. Yang Ardhan rasakan saat Anaya mengomelinya hanyalah perasaan hangat karena merasa diperhatikan olehnya.
Sungguh Cinta itu sesederhana itu. Andai mereka tahu bahwa Cinta tak selalu bahagianya saja. Bahwa cinta juga kadang harus terluka. Lalu Cinta itu akan datang tepat dan indah pada waktunya.
" Eh, Chagi kamu mau apa?" tanya Anaya saat ia kembali dari luar.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com