webnovel

Di Rumah

Anaya dan Ardhan sedikit terkejut mendengar penuturan sopir taksi. Membuat keduanya canggung.

" Oh iya, Pak. Maafkan kami," ucap Ardhan tidak enak.

" Gak papa, Pak. Pengantin baru memang sudah biasa," ucap sopir taksi membuat Ardhan dan Anaya tertawa.

" Terima kasih, Pak, atas tumpanganya. Ini ada sedikit rejeki untuk Bapak. Doakan kami langgeng terus ya, Pak," ucap Ardhan sambil memberikan beberapa lembar uang kertas pada Sopir taksi. Anaya tersenyum melihatnya.

" Subhanallah. Terima kasih, Nak. Aamiin semoga kalian selalu diberikan kelanggengan, bahagia dunia akhirat. Jadi keluarga yang sakinah mawaddah warohmah aamiin," doa sang sopir yang segera di aminkan oleh Ardhan dan Anaya.

" Aamiin," ucap mereka bebarengan.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com